Advertorial

20 Tahun Mengaku Sebagai Pangeran Arab dan Hidup Mewah, Kedok Aslinya Terbongkar Karena Hal Sepele Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Lahir di Bogota, Kolombia, Anthony Gignac bukanlah terlahir sebagai keluarga kerajaan Arab Saudi, namun kemudian dia mengaku sebagai Pangeran Arab.
Lahir di Bogota, Kolombia, Anthony Gignac bukanlah terlahir sebagai keluarga kerajaan Arab Saudi, namun kemudian dia mengaku sebagai Pangeran Arab.

Intisari-Online.com - Lahir di Bogota, Kolombia, Anthony Gignac bukanlah terlahir sebagai keluarga kerajaan Arab Saudi.

Pria berusia 48 tahun yang tinggal di Miami ini didiagnosis menderita kelainan kepribadian.

Uniknya, selama puluhan tahun, dia mengaku sebagai pangeran Arab yang kaya raya.

Selama 30 tahun terakhir dalam hidupnya, dia telah berulang kali berurusan dengan hukum. Setidaknya sudah 11 kali dia keluar masuk penjara.

Baca Juga: Detik-detik Meninggalnya Ani Yudhoyono, Sempat Alami Gagal Napas dan Dibantu Respirator

Diwartakan kantor berita AFP, Gignac selama tiga dekade menipu orang-orang hingga 8 juta dollar atau sekitar Rp 114 miliar.

Kini pangeran Arab gadungan itu akan menghabiskan 18 penjara karena kasus penipuan. Demikian pernyataan pihak berwenang pada Jumat (31/5/2019).

Gignac membangun dunianya dengan kemewahan pribadi dari aksi tipu-tipunya yang melibatkan kredensial diplomatik palsu dan sejumlah pengawal.

Menyamar sebagai Khalid Bin Al-Saud, dia tinggal di sebuah kondominium di Fisher Island yang mewah di Miami.

Baca Juga: Jenazah Ibu Ani Yudhoyono Akan Diterbangkan ke Tanah Air Besok Pagi

Dia juga mengendarai Ferrari dengan plat nomor diplomatik palsu dan dengan penuh semangat membujuk investor.

Dia didampingi oleh pengawal yang membawa surat-surat diplomatik palsu.

Gignac juga meminta agar diperlakukan sesuai dengan protokol kerajaan.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Keinginan Terakhir SBY Sebelum Jenazah Istrinya Dimakamkan

Dengan begitu, dia bisa mendapatkan sejumlah hadiah dari calon investor.

Puluhan orang mengirim uang ke rekening banknya. Mereka berpikir Gignac akan menginvestasikan uang-uang tersebut.

Alih-alih dikucurkan untuk investasi, pundi-pundi itu justru dia habiskan guna memenuhi kehidupan mewahnya dengan membeli dari pakaian rancangan desainer terkenal, kapal pesiar, dan jet pribadi.

Lahir di Kolombia, Gignac diadopsi oleh sebuah keluarga di Michigan pada usia 7 tahun.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Ketika Taruna Berprestasi asal Pacitan Jatuh Cinta dengan Putri Gubernur AKABRI

Kepribadiannya yang lain pertama kali muncul 10 kemudian ketika dia berusia 17 tahun.

Sejak itu, Gignac telah ditangkap dan dihukum beberapa kali karena penipuan, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan sang Pangeran Khalid gadungan.

Namun, penipuannya runtuh begitu saja ketika seorang pengembang real estate melihatnya makan masakan dari daging babi, yang terlarang bagi umat Muslim.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: 7 Potret Kesetiaan Annisa Pohan Selama Merawat Ibu Mertuanya

Pada November 2017, dia ditangkap dan didakwa dengan 18 tuduhan, termasuk penipuan dan pencurian identitas.

"Selama tiga dekade terakhir, Anthony Gignac telah menggambarkan dirinya sebagai Pangeran Saudi untuk memanipulasi, menjadikan korban, dan menipu banyak investor dari seluruh dunia," kata Jaksa AS Ariana Fajardo Orshan.

"Sebagai pemimpin skema penipuan internasional yang canggih, Gignac menggunakan personanya yang palsu untuk menjual harapan palsu," ujarnya.

Hakim Cecilia Altonaga menjatuhkan hukuman berat, dengan mengatakan kehidupan Gignac sebagai kejahatan mewah yang sangat luar biasa. (Veronika Yasinta)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kehidupan Mewah Pangeran Arab Gadungan Berakhir Gara-gara Daging Babi"

Artikel Terkait