Baca Juga: Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Setelah itu dirinya mengajak sekeluarganya ke Tanah Suci, Arab Saudi.
"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya.
Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu (Imam Mahdi)," kata Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Rabu (29/5/2019) malam.
Sesampainya di Tanah Suci, sambung Winardi, ia mengarahkan para leluhurnya untuk menjalankan ibadah tawaf di Masjidil Haram.
Kemudian, ia juga memandu keluarganya untuk menjalankan ibadah jamrah aqabah dengan mengambil tujuh batu kerikil.
"Saya mengambil tujuh batu kerikill dan melempar jamrah. Selanjutnya saya di perjalankan ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah," cerita dia antusias.
Melalui musyawarah tokoh agama sekitar yakni, MUI Depok, Nahdlatul Ulama (NU) Depok, dan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian, Winardi akhirnya bertobat.
BERTOBAT
Ketua MUI Kota Depok, KH Dimyati Badruzzaman mengatakan hasil dari musyawarah atau tabayun (konfirmasi) pihaknya bersama sejumlah ulama terhadap Winardi dan para muridnya disepakati bahwa ajaran dan pengakuan dari Winardi sesat.
Hal tersebut merujuk pada penjelasan Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW yang dituliskan dalam tiga buku yang judulnya khusus berkaitan dengan Imam Mahdi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR