Advertorial
Intisari-Online.com - Untuk mewujudkan kota sehat, Nirwono Joga, peneliti Pusat Studi Perkotaan, memberikan beberapa saran yang bisa dilaksanakaan oleh Pemerintah.
- Mulai membenahi kawasan rentan kesehatan (diare, DBD, flu burung) dan rawan bencana (banjir, rob, kebakaran, gempa bumi), terutama di kantong-kantong pemukiman kumuh yang paling rawan terkena akibat perubahan iklim.
Misalnya kawasan tepi pantai, bantaran sungai, sekitar situ atau danau, serta kawasan padat bangunan dan padat penduduk di tengah kota.
- Meremajakan kawasan kumuh yang bertujuan menyehatkan lingkungan kota dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Rekayasa sosial diperlukan untuk memfasilitasi proses peremajaan kawasan sejak diskusi umbar gagasan, perencanaan, pelaksanaan, hingga pemanfaatan lahan.
Baca Juga: Ramai-ramai Menggugat Kantor Ruang Terbuka
- Prinsipnya bukan menggusur, tetapi menggeser dan manusiawi. Pemerintah (pusat, provinsi, kota/ kabupaten) dan pengembang dapat menyediakan lahan negara atau swasta yang tidak jauh dari lokasi peremajaan kawasan yang akan ditata.
Atau bisa juga di kawasan yang akan diremajakan itu sendiri dan dibangun secara bertahap.
Baca Juga: China Menggusur 9.000 Warga Demi Teleskop Raksasa Penangkap Alien
- Bersama warga merenovasi bangunan rumah warga, menyediakan akses air bersih dan sanitasi komunal, memperbaiki saluran air dan saluran limbah terpisah, tempat pengolahan sampah, membangun kebun sayuran, apotik hidup, dan taman lingkungan.
Warga terbiasa berjalan kaki atau bersepeda ke tempat tujuan sekitar, sambil olah tubuh agar lebih sehat.