China Menggusur 9.000 Warga Demi Teleskop Raksasa Penangkap Alien

Moh Habib Asyhad

Editor

China Menggusur 9.000 Warga Demi Teleskop Raksasa Penangkap Alien
China Menggusur 9.000 Warga Demi Teleskop Raksasa Penangkap Alien

Intisari-Online.com -Terlepas dari ada atau tidaknya makhluk luar angkasa itu, pemerintah China telah menggusur 9.000 warga demi teleskop penangkap alien raksasa. Teleskop dengan diameter 500 meter itu kini telah resmi berdiri di antara perbukitan di Pronvinsi Guzhou, dan direncanakan beroperasi tahun ini.

Megaproyek ini menelan biaya yang cukup fantantis, yaitu 127 juta poundsterling (sekitar Rp2,4 triliun). Seperti disebut di awal, radio teleskop raksasa ini difungsikan untuk mencari keberadaan alien yang masih menjadi rahasia terbesar kehidupan alan semesta.(Baca juga: Niara Terela yang mengaku pernah diperkosa alien)

Demi kelancaran proyek ini, pemerintah provinsi akan memindahkan penduduk yang tinggal dalam radius lima kilometer dari lokasi teleskop itu pada September mendatang. Demikian dikabarkan kantor berita Xinhua. Mengutip keterangan seorang pejabat setempat Li Yuecheng, Xinhua menyebut relokasi penduduk itu akan menciptakan sebuah lingkungan dengan gelombang suara elektromagnetik.

Para penduduk yang dipindahkan akan menerima kompensasi sebesar 12.000 yuan atau sekitar Rp231 juta dan beberapa dari mereka akan mendapatkan kompensasi tambahan untuk mencari tempat tinggal baru. Proyek FAST (Five hundred-metre Aperture Spherical Radio Telescope) ini akan mengerdilkan Observatorium Arecibo di Puerto Rico yang sebelumnya menjadi radio teleskop terbesar di dunia dengan diamater 300 meter.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Masyarakat Astronomi China Wu Xiangping mengatakan, teleskop ini memiliki tingkat sensitivitas tinggi. Teleskop itu, kata Wu, akan membantu para ahli menemukan individu cerdas di luar galaksi tempat bumi berada.(Baca juga: Pensiunan tukang kayu ini mengaku pernah diculik alien sesaat setelah malam Natal)

Ini bukan kali pertama China memindahkan ribuan orang untuk sebuah proyek raksasa seperti bendungan dan kanal. Sebagian besar penduduk mengeluhkan kompensasi yang buruk. Kawasan tempat teleskop itu dibangun terbilang miskin dan terpencil. Kawasan ini dipilih karena di sekitar lokasi teleskop tidak terdapat kota besar.(Kompas.com)