Intisari-Online.com - Dalam sebuah pelatihan motivasi, seorang motivator mengatakan bahwa apa yang kita perbuat akan kembali kepada kita.
Ibarat kita berteriak di sebuah gua, suara yang keluar dari mulut kita akan kembali ke telinga kita dengan intensitas yang kadang melebihi awalnya.
Cerita berikut mungkin Anda dengar dari mulut orang lain atau Anda baca dari media lain.
Namun, saya selalu terkesan dengan cerita soal tukang kayu ini.
Baca Juga: Beda Dengan Bumi, Hujan di Jupiter dan Saturnus Turunkan Berlian
Alkisah, suatu hari seorang tukang kayu ingin mengajukan pensiun.
Ia sudah tua, dan ingin menikmati hari-hari senjanya bersama sang istri. Ia bisa berkarya sesuai dengan waktu yang dipunyainya.
Ia lalu menemui bosnya, pemilik kontraktor bangunan.
"Sebenarnya saya sedih mendengar permintaanmu. Terus terang kamu masih saya andalkan."
"Namun, jika keputusanmu sudah bulat, saya tidak bisa menghalang-halangi niatmu. Saya tidak bisa memberi pesangon yang cukup untuk pensiunmu."
"Namun, saya akan memberikan satu proyek terakhir yang semoga menjadi karya terbaikmu. "
"Aku minta kamu membangun sebuah rumah yang semua perencanaan dan pernak-perniknya kamu yang mengerjakannya."
"Dana tidak masalah. Semoga kamu bisa menyelesaikan dalam waktu setahun."
Sang tukang kayu sebenarnya sudah tidak berminat mengerjakan proyek. Akan tetapi niat jahatnya berkecamuk.
Baca Juga: Reformasi 21 Mei 1998: Detik-detik Sebelum Mundurnya Soeharto
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR