Advertorial

Seorang Ayah Jual Putrinya yang Berusia 6 Tahun untuk Dibunuh, Potongan Kakinya Digunakan untuk Ramuan Agar Cepat Kaya

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Seorang ayah ditangkap karena telah menjual putrinya sendiri untuk dibunuh dan digunakan sebagai ritual cepat kaya.
Seorang ayah ditangkap karena telah menjual putrinya sendiri untuk dibunuh dan digunakan sebagai ritual cepat kaya.

Intisari-Online.com-Seorang ayah asal Tanzania, Afrika, ditangkap setelah menjual putrinya sendiri untuk ritual 'cepat kaya'.

Dilansir dari SCMP (12/5/2019),pria itu telah ditangkap karena menjual putrinya yang berusia enam tahun.

Anak itu dibunuh sehingga bagian tubuhnya dapat digunakan dalam ramuan untuk membuatnya kaya, kata polisi, Sabtu (11/5).

Sebuah pernyataan polisi mengatakan bahwa korban, Rose Japhet, terbunuh minggu lalu dan jenazahnya ditemukan di distrik barat daya Mbeya.

Baca Juga : Kisah Tragis Bocah Lima Tahun yang Matanya Dicungkil oleh Ibunya Sendiri saat Ritual Pemujaan Setan

Daerah itu sendiri merupakan suatu wilayah yang 'akrab' dilanda serentetan pembunuhan anak-anak untuk ritual.

"Mayatnya ditemukan dipenggal dan dengan kaki kanan diamputasi," kata pernyataan itu, menambahkan kaki itu ditemukan terkubur di dekatnya.

“Motif dari pembunuhan ini adalah uang.Ayah darikorban membawa putrinya ke seorang pengusahadan dijual 5 juta shilling (Rp 41,5 juta) untuk dibunuh dan kaki kanannya diamputasi.”

Pengusaha, yang juga ditangkap,bermaksud untuk "memberikan kaki korban kepada tabib sehingga ia akan membuatramuan yang akan membuatnya (ayah) kaya raya".

Pengusaha itu mengakui keterlibatannya dan polisi masih memburu tabib itu.

Baca Juga : Kuburan Dukun Israel Ini Dipenuhi Tengkorak Hewan, Ritual Pemakamannya Libatkan Makan 86 Kura-kura

Baca Juga : Inilah Ritual Pernikahan Viking Di Mana Harus Ada Saksi Saat Pasangan Berhubungan Intim di Malam Pertama

Mbeya berada di dekat wilayah Njombe, tempat sedikitnya 10 anak berusia antara 2-10 tahun ditemukan tewas pada Januari dalamkasus pembunuhan untuk ritual.

Sementara pembunuhan semacam itu tidak biasa di Tanzania,namunanak-anak albino sering diculik dan bagian tubuh mereka dipotong untuk digunakan sebagai mantra dan ramuan magis dengan keyakinan bahwa mereka membawa kekayaan dan keberuntungan.

Diwartakan dalam HRW (9/2/2019), pembunuhan dan mutilasi albino, terutama anak-anak, di Tanzania memang sering terjadi.

Tindakan penculikan disertai pembunuhan untuk ritual itu mulai menjamur tahun 2000an.

Anak-anak yang albino hidup seperti dalam 'hukuman' karena merasa ketakutan, bahkan mereka terkadang harus menjauh dari lingkungan sosial atau tidak mengikuti sekolah karena khawatir menjadi korban.

Artikel Terkait