Intisari-Online.com – Berdiam di perut bumi, "makhluk" tak kasat mata itu sering dianggap sebagai hantu penunggu.
Namun di kalangan ilmuwan, ia dikenal sebagai medan geopatogen yang bisa mengganggu kesehatan. Biar tak mengganggu, dia perlu diberi "sesajen" garam, jeruk dan kertas koran.
Berikut ini laporan wartawan Intisari A. Hery Suyono. G. Sujayanto, I Gede Agung Yudana, dan koresponden Intisari B. Soelist., yang dirangkum oleh Al. Heru Kustara.
Diam-diam, kita punya musuh misterius yang sangat dekat dengan kita. Celakanya, lagi-lagi secara diam-diam, dia suka menyerang dan mengganggu kesehatan.
Baca Juga : Mengenal Sigajang Laleng Lipa, Tradisi 'Mematikan' Suku Bugis untuk Menyelesaikan Masalah
Badan rasanya tak enak padahal istirahatnya cukup, sendi-sendi tulang linu seperti menderita rematik, kejang kaki, atau susah berkonsentrasi.
Gawatnya lagi, dia pun bisa jadi biang kemandulan, menyebabkan impotensi bahkan tumor! Tidak kasat mata, biasanya dia bersembunyi di bawah tempat tidur atau di sekitar rumah.
Binatang apa pula biang penyakit itu? Ini bukan mau membawa Anda ke alam mistik-mistikan, tetapi jawabannya adalah sebuah kenyataan yang didasari ilmu pengetahuan.
Jika Anda merasakan gangguan kesehatan macam itu, jangan lalu cepat-cepat menuduh kalau ini akibat kelakuan hantu usil atau makhluk halus kurang sesajen.
Baca juga: (FOTO) Pawang Hujan Ini Menggeser Hujan Tanpa Klenik!
KOMENTAR