Advertorial
Intisari-Online.com -Dinilai sebagai satu desa terindah di dunia, Nagari Pariangan yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memang simpan keindahan tersendiri.
Seakan melengkapi keindahan, di sana berdiri sebuah masjid, yang bernama Masjid Ishlah.
Lokasi masjid sendiri berada pada jarak sekitar 6 km dari Kota Batusangkar.
Tokoh masyarakat setempat, Datuak Mangkuto (85) mengatakan, Masjid Ishlah adalah masjid yang didirikan tahun 1991 dan merupakan pengganti Masjid Tuo Pariangan.
"Masjid yang lama sudah dibongkar, masjid itu baru didirkan tahun 90-an," katanya pada TribunPadang.com, Selasa (7/5/2019).
Datuak Mangkuto melanjutkan, Masjid Tuo Pariangan dibongkar karena sudah lapuk dan dimakan usia.
Masjid Ishlah sendiri memiliki bentuk arsitektur atap bertingkat dengan ukuran yang berbeda.
"Di masjid tersebut ada air panas dari lama. Air panas tersebut berada di bawah kandang-kandang (lantai dasar) masjid," lanjutnya.
Baca Juga : Kasus Ibu Beri Pil KB Kepada 2 Anaknya Setelah Diperkosa Ayahnya: Ini Bahaya Pil KB Bagi Remaja Perempuan
Keunikan air mancur tersebut berasal dari gunung yang digunakan untuk mandi dan wudu masyarakat di sana.
Kata Datuak Mangkuto, sebelum menjadi tempat wudu, dulunya adalah tepian mandi ninik mamak.
"Di sini dulu tepian mandi ninik mamak. Kalau sekarang sudah jadi tempat wudu dan mandi masyarakat sekitar sini dan pengunjung," ungkapnya.
Baca Juga : Catat! Ini 11 Tanda Anda dan Pasangan Sudah Tak Cocok
Air panas tersebut juga digunakan sebagai alternatif pengobatan bagi masyarakat sekitar sana dan pengunjung.
Masyarakat menilai air panas tersebut bisa mengobati sakit kudis, kurap, dan lainnya.
Masjid Ishlah memiliki ukuran 16x24 meter dan disanggah empat tonggak yang berada di dalam masjid.
Masjid yang berada di Nagari Pariangan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik.
Masjid Ishlah berada di Nagari Pariangan yang termasuk desa terindah di dunia berdasarkan Travel Budget.
Selain daya tarik Masjid Tuo, di sekeliling masjid juga terlihat rumah-rumah atap bergonjong.
"Itu adalah surau-surau nagari berdasarkan suku yang ada di sini. Surau Datuak Sinaro.
Dulu ada 30 surau di sini tapi sekarang sudah ada yang rusak dan ada yang dijadikan rumah," papar Datuak Mangkuto sambil menunjuk beberapa surau.
Baca Juga : Indonesia Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB, Peserta Sidang PBB Kompak Pakai Batik, Termasuk Sekjen PBB
Menurut pantauan TribunPadang.com, terlihat Masjid Ishlah memiliki enam jendela pada sisi kiri dari arah masuk masjid.
Kemudian terdapat lima jendela yang berada di sisi kanan.
Meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi, masjid dibangun kembali tanpa mengubah bentuk aslinya.
Di samping Masjid Ishlah, ada kuburan panjang yang juga menjadi daya tarik wisata.
"Di sini juga ada kuburan panjang. Kuburannya Tanteno Gurhano utusan Raja Sulthan Iskandar Zulkarnain," jelasnya.
Datuak Mangkuto juga menegaskan, bahwa peninggalan pendahulu agar sama-sama bisa dijaga.
Baca Juga : Seorang Wanita Temukan Surat dalam Botol, Isinya Pesan Mengerikan yang Bertanda 10 September 2001
Karena peninggalan pendahulu bisa menjadi bukti peradaban sebelumnya.
"Saya harap semuanya bisa menjaga dan melihat peradaban sebelum kita. Peradaban Minangkabau dulunya sudah maju," tuturnya.
Baca Juga : Usus Perempuan Ini Hancur Gara-gara Konsumsi Teh Pelangsing Secara Sembarangan, Peringatan!
Artikel ini pernah tayang di TribunPadang.com oleh Merinda Faradianti dengan judul asli "Masjid Ishlah di Sumbar, Berada di Desa Terindah Dunia, Jemaah Wudu Pakai Air Panas dari Gunung"