Advertorial

Wow! Jelang Puasa, Harga Cabai Rawit di Provinsi Ini Naik Jadi Rp90.000 per Kilogram

K. Tatik Wardayati
,
Ade S

Tim Redaksi

Menjelang puasa, harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik. Harga cabai rawit di Sulawesi Utara naik hingga 90 ribu rupiah per kilogram.
Menjelang puasa, harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik. Harga cabai rawit di Sulawesi Utara naik hingga 90 ribu rupiah per kilogram.

Intisari-Online.com – Sebentar lagi umat Muslim memasuki bulan Ramadan, di mana saatnya mereka menjalankan ibadah puasa.

Namun, hari-hari menjelang puasa ini, yang dikhawatirkan oleh para ibu adalah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok.

Dan ini sudah terbukti ketika diketahui harga cabai rawit di Bolaang Mongodow Raya, Sulawesi Utara (Sulut), melonjak naik jelang bulan Ramadhan.

Baca Juga : Ini Manfaat Mengoleskan Ramu Bubuk Cabai Rawit dan Jahe pada Lutut Selama 20 Menit, Yuk Coba!

Wilayah Bolaang Mongondow Raya meliputi Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Informasi yang didapat Kompas.com menyebutkan, harga cabai rawit dari harga Rp 40.000 kini menyentuh Rp 90.000 per kilogram.

Pantauan Kompas.com di Pasar Pondabo, Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), harga cabai rawit naik signifikan hingga Rp 90.000 per kilogram.

Baca Juga : Catat! Begini Cara Hentikan Serangan Jantung dalam 1 Menit dengan Cabai Rawit!

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Kotamobagu Herman Aray yang dihubungi Kompas.com membenarkan informasi kenaikan harga cabai rawit.

"Informasi begitu. Kami akan turun besok (Jumat). Jadi, kita akan ke lapangan melakukan pengawasan. Apakah harga memang benar naik karena stok berkurang atau ada permain harga," kata dia, Kamis (2/5/2019).

Faktor penyebab

Baca Juga : Mengenang 5 Kebiasaan Masa Kecil di Bulan Ramadan, Salah Satunya Minta Tandatangan Imam Salat Tarawih

Menurut Herman, ada beberapa faktor yang membuat harga cabai rawit naik, dengan kenaikan merata di semua wilayah Bolaang Mongondow Raya.

"Pertama, cuaca ekstrim yang melanda Sulawesi Utara sehingga produksi kurang dan kebutuhan banyak. Kedua, karena mendekati bulan puasa," ujar Herman.

Pihaknya juga akan menelusuri apakah ada spekulan-spekulan yang bermain yang mengakibatkan kenaikan harga, atau memang betul-betul produksi kurang, atau ada hal lain.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Suka 'Ngantongi' Cabai Rawit, yang Salah Satu Manfaatnya Justru Kurangi Risiko Kanker

"Kepastiannya setelah turun lapangan. Kita akan lakukan pengawasan. Nanti kita lihat bagaimana di lapangan nanti. Ini salah satu langkah kita meminimalisir kenaikan harga jelang bulan puasa," kata dia.

Selain cabai rawit, Herman mengatakan jika komoditas lain masih dalam tataran harga yang wajar. (Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Puasa, Harga Cabai Rawit di Sulut Naik Jadi Rp 90.000 Per Kg"

Baca Juga : Kasihan! Harga Cabai Rawit Naik, Pendapatan Pedagang Justru Turun

Artikel Terkait