Berdasarkan data tersebut, pemain sepak bola memiliki risiko yang sama tingginya untuk terkena serangan jantung.
Bahkan, mungkin pesepak bola profesional memiliki risiko lebih tinggi lagi.
Hal ini diakibatkan intensitas latihan dan pertandingan yang dilakoninya jauh lebih tinggi.
Contoh pemain profesional umumnya bermain sekali dalam sepekan.
Bandingkan dengan maraton yang memiliki aturan membatasi atletnya bertanding hanya dua kali dalam setahun.
Risiko lain yang berpotensi menyerang pesepak bola adalah Alzheimer. Namun biasanya penyakit ini biasanya menyerang petinju.
Mereka kesulitan bergerak karena sarafnya terganggu akibat sering terkena pukulan.
Pesepak bola juga tidak jauh berbeda dengan petinju. Pasalnya,mereka sering mengalami benturan fisik.
Kepala juga kerap terkena benturan saat duel udara, menghalau, atau menyundul bola.
Bila kondisi itu terjadi terus-menerus dalam waktu lama, bisa merusak sistem saraf,khususnya yang mengatur motorik.
Karena itu, setiap klub semestinya waspada dengan kondisi kesehatan pemainnya.
Apalagi, mereka adalah aset besar klub untuk menjadi juara.
Baca Juga : Era Baru Jepang, Putra Mahkota Naruhito Resmi Jadi Kaisar Jepang!
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR