Advertorial

Derita Alergi Susu, Gadis 10 Tahun Ini Meninggal Karena Pasta Gigi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Sebuah keluarga California Selatan, AS, berduka atas kematian putri mereka, Denise Saldate, yang seumur hidupnya menderita alergi susu.
Sebuah keluarga California Selatan, AS, berduka atas kematian putri mereka, Denise Saldate, yang seumur hidupnya menderita alergi susu.

Intisari-Online.com - Sebuah keluarga California Selatan, AS, berduka atas kematian putri mereka, Denise Saldate.

Denise yang berusia 11 tahun telah mengalami reaksi alergi fatal terhadap bahan dalam pasta gigi yang diresepkan untuknya.

Dilansir dari Western Journal, pada 4 April, Denise pergi ke dokter gigi bersama ibunya, Monique Altamirano.

Dokter gigi memperhatikan beberapa bintik-bintik pada gigi gadis itu dan menyarankan resep gigi yang disebut MI Paste One.

Baca Juga : Tubuh Ani Yudhoyono Semakin Kurus, Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukimia

Resep itu diberikan dengan harapan dapat memperkuat enamel gigi Denise.

Denise hidup dengan alergi susu yang parah dan harus membaca label pada produk makanan sebelum memakannya.

Ketika dia masih sangat muda, orangtua Denise bahkan membaca label pasta gigi anak-anak.

Baca Juga : Tepat pada 1 Mei Besok, Indonesia akan Menjabat Sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB

Altamirano mengatakan kepada Allergic Living bahwa tidak ada yang berpikir untuk membaca label pasta gigi yang diresepkan, yang memang termasuk protein turunan susu yang disebut Recaldent .

“Saya tidak ada pikiran untuk mencurigai bahan produk itu," kata Altamirano.

Denise, yang sudah dewasa belajar memeriksa label produk untuk susu.

“Dia sangat senang memiliki pasta gigi spesialnya,” kata Altamirano.

Baca Juga : Syahrini Pamer Peluk Cium: Pasangan yang Benar-benar Bahagia Justru Jarang Pamer Kemesraan di Media Sosial, Ini Alasannya

Pada malam 4 April, Denise mencoba pasta gigi baru untuk pertama kalinya.

Dia menyikat giginya di kamar mandi bersama saudara perempuannya yang berusia 15 tahun.

Beberapa saat kemudian hal buruk terjadi dengan tubuh Denise segera bereaksi terhadap protein susu.

Menangis dan tidak bisa bernapas, Denise berlari ke kamar ibunya dan berkata dia yakin dia mengalami alergi.

Baca Juga : Setelah Gagal Lamar Permaisuri Raja, Patih Gadjah Mada Memilih Tinggalkan Dunia Politik dan Kekuasaan

"Dia berkata, 'Saya pikir saya alergi terhadap pasta gigi,' dan bibirnya sudah biru," kata Altamirano.

Altamirano sesegera mungkin membaringkan putrinya di tempat tidur dan memanggil pertolongan serta mengambil epipen.

Altamirano memberikan epipen dan menyuruh Denise menggunakan inhalernya, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan reaksinya.

Tragisnya, Denise dibawa ke rumah sakit dan di sanalah keluarganya juga menerima kabar buruk.

Dibanjiri kesedihan, Altamirano tidak bisa tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Altamirano berharap bahwa kisah Denise akan menjadi pengingat peringatan bagi keluarga yang berurusan dengan alergi parah.

Sementara itu, Liftable, bagian dari Western Journal, telah menghubungi GC America, pembuat MI Paste One, untuk memberikan komentar tetapi belum menerima tanggapan.

Baca Juga : Kisah Seorang Brigadir Polisi yang Membawa Anaknya Saat Bertugas Karena Istrinya Meninggal

Artikel Terkait