Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah video yang menunjukkan beberapa orang melakukan masturbasi viral di media sosial.
Video yang diklaim berisi para publik figur dengan inisialGF, GP, OP, AM, RB, RK, KH, dan JC tersebut pertama kali diunggah akun @banyusadewa di Twitter pada Sabtu (20/4/2019).
"Bala-bala ku di grup #AgenPemersatuBangsa ini memang sangat luar biasa tiap hari ada aja dapet yang baru," tulis keterangan dalam video tersebut yang belakangan sudah menghilang tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait video tersebut.
Baca Juga : Walau Sudah Menikah, Ini Alasan Mengapa Perempuan Masih Masturbasi
"Nanti dicek ya. Sejauh ini kami belum laporan," kata Argo Selasa (23/4/2019), seperti dilansirINTISARIdari kompas.com.
Nah, terkait masturbasi, yang adegannya ada dalam video tersebut, ternyata ada manfaat positif dari aktivitas tersebut.
Padahal, selama ini, masturbasi yang dianggap tabu dan memalukan tersebut justru dianggap memiliki dampak negatif seperti membuat tubuh menjadi loyo atau lutut menjadi kopong.
Faktanya, selain merupakan aktivitas yang normal dan bisa menurunkan risiko kanker prostat, masturbasi juga memiliki sisi baik dari kacamata psikologi.
Baca Juga : Bukan Hal Jorok apalagi Tabu, Masturbasi bagi Wanita Justru Membawa 7 Manfaat Ini
Menurut data dari produsen mainan seks Jepang Tenga, yang menyurvei 1.200 pria Amerika Serikat terkait kebiasaan masturbasi, terungkap bahwa pria yang melakukan masturbasi minimal empat kali seminggu, lebih giat bekerja, memiliki kepercayaan diri lebih tinggi, dan bahkan lebih banyak berolahraga daripada orang-orang yang jarang masturbasi.
Temuan ini tentu mengejutkan karena mereka yang suka masturbasi biasanya dianggap jorok, malas, dan kurang kerjaan.
"Orang yang percaya diri secara seksual dan lebih sering masturbasi, biasanya juga memiliki kepercayaan diri di abidang lain, misalnya dalam pekerjaan," Dr. Chris Donaghue, PhD, LSCW, CST, seorang terapis seks yang berbasis di Los Angeles.
"Mereka juga lebih memperhatikan kesehatan mereka, dan lebih menghargai tubuhnya."
Survei soal masturbasi yang dirilis pada 22 September, melakukan analisa terhadap kebiasaan ini.
Terungkap bahwa 42 persen dari responden melakukan masturbasi setidaknya seminggu sekali, dan 20 persen mengaku bahwa mereka melakukannya setidaknya empat kali seminggu.
Sebanyak 13 persen dari mereka yang lebih sering masturbasi ternyata suka berolahraga dan menjadi member di pusat kebugaran, dan 8 persen lebih banyak memiliki pekerjaan tetap atau paruh waktu daripada mereka yang jarang atau tidak sama sekali masturbasi.
Angka-angka ini sedikit mengejutkan karena beberapa alasan. Sebab selama ini kita cenderung berpikir kalau seseorang yang sering masturbasi merupakan orang yang menghabiskan seluruh waktunya sendirian di kamar, atau menyalahgunakan alat kelamin seperti ketagihan.
Baca Juga : Masturbasi di Dalam Bus, Pria Ini Diburu Polisi India Setelah Mendapat Laporan dari Mahasiswa
Tapi, Dr Donaghue mengungkapkan, pemikiran itu jauh dari hasil penelitiannya. Sebenarnya, rutinitas kesenangan diri merupakan kunci untuk menjadi bagian dari masyarakat yang sehat dan berkontribusi.
Namun pandangan yang berpegang teguh pada norma terhadap seks dan seksualitas, membuat kita berpikir sebaliknya.
"Jika seseorang mengatakan, 'Saya akan menonton olahraga selama 6 jam,' kita akan berkomentar, 'Keren!' Tapi jika seseorang mengatakan 'Saya akan masturbasi dan menonton film porno selama 6 jam,' kita mungkin mengatakan, 'Gila, ada yang salah dengan kamu,'" kata Donaghue.
Namun perlu diingat bahwa keseringan masturbasi bisa menjadi masalah bila mengganggu pekerjaan sehari-hari--misalnya, jika terlalu sering melakukan masturbasi karena mengakses situs porno di komputer kantor.
Tapi di sisi lain, masturbasi juga dianggap sehat. Aktivitas masturbasi kerap dikaitkan dengan pelepasan stres, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, dan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Selain itu, bertentangan dengan pendapat bahwa masturbasi dapat merusak hubungan dengan pasangan Anda, beberapa data justru menunjukkan sebaliknya, dimana masturbasi dapat meningkatkan kepuasan terhadap hubungan, dengan catatan berfungsi sebagai pendorong untuk berhubungan seks dengan pasangan, bukan sebagai pengganti.
(Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Sampingan Sering Masturbasi yang Tidak Terduga".
Baca Juga : Mengerikan, Dokter Forensik Jerman Sebut 100 Orang Harus Meregang Nyawa Gara-gara Masturbasi