Advertorial

Mau Donor Organ? Organ-organ Mungkin Dipotong dari Tubuh Pasien Saat Masih Sadar

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Tetapi sebuah studi ilmiah baru mengungkapkan bahwa pengambilan organ sangat mungkin terjadi bahkan ketika pasien masih sadar.
Tetapi sebuah studi ilmiah baru mengungkapkan bahwa pengambilan organ sangat mungkin terjadi bahkan ketika pasien masih sadar.

Intisari-Online.com - Jika Anda berniat menjadi untuk menjadi seorang pendonor organ setelah meninggal nanti, mungkin Anda berpikir bahwa tenaga medis akan mengambil organ tanpa rasa sakit.

Tetapi sebuah studi ilmiah baru mengungkapkan bahwa pengambilan organ sangat mungkin terjadi bahkan ketika pasien masih sadar.

Orang yang telah meninggal memang ditandai dengan berhentinya detak jantung, namun Anda masih akan hidup dan sadar selama beberapa menit.

Ini berarti bahwa pendonor sepenuhnya sadar dan merasakan semua rasa sakit, sebelum akhirnya benar-benar meninggal.

Baca Juga : Akhir Tragis Pemburu Satwa Liar, Tewas Diinjak Gajah Hingga Dimakan Singa Saat Berburu

"Orang-orang yang selamat dari serangan jantung menceritakan pengalaman di sekitar mereka dengan akurat setelah jantung mereka berhenti berdetak," kata Dr. Sam Parnia, seorang peneliti yang mempelajari kesadaran setelah kematian, sebagaimana dilansir pada Natural News, Rabu (17/4/2019).

Dengan kata lain, Anda masih hidup, sadar dan sadar selama beberapa menit setelah jantung Anda berhenti berdetak.

Perlu diketahui bahwa hanya karena jantung berhenti berdetak, itu tidak langsung memutuskan aktivitas otak Anda.

Mengambil organ sebelum Anda meninggal

Dokter didorong oleh industri medis untuk mendapat sebanyak mungkin organ.

Proses pengambilan organ itu diberikan secara gratis untuk pendonor, namun rumash sakit yang sama dapat menghasilkan pendapatan jutaan dolar dari transplantasi organ.

Baca Juga : Tak Terima Caleg yang Didukungnya Kalah, Dua Pemuda di Sampang Bawa Kabur Kotak Suara

Hampir tidak ada yang mengakui perdagangan organ dan kejahatan medis yang tidak etis ini.

Selama bertahun-tahun, ada banyak laporan yang mengklaim bahwa beberapa dokter secara tidak jujur ​​menyatakan pasien telah meninggal bahkan ketika mereka sebenarnya masih hidup.

Hal itu dilakukan untuk segera mengambil organ mereka sebelum jantung mereka berhenti berdetak.

Sebuah buku investigasi mengejutkan berjudul The Red Market (oleh Scott Carney) mendokumentasikan praktik-praktik tidak etis dari industri perdagangan organ.

Singkatnya, seluruh dorongan bagi Anda untuk menjadi donor organ didasarkan pada keuntungan sistem medis.

Dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan ini, mereka secara tidak langsung menyatakan gratisnya transplantasi organ.

Seolah-olah rumah sakit dan dokter secara sukarela menyumbangkan waktu dan sumber daya mereka untuk menyelamatkan hidup.

Lebih jauh, dalam buku tersebut disebutkan bahwa sebenarnya transplantasi organ adalah pusat keuntungan besar bagi banyak rumah sakit.

Dan jika Anda berencana menjadi seorang pendonor darah, itu juga memungkinkan Anda untuk mengalami penyiksaan yang mengerikan ketika ahli bedah merobek organ tubuh Anda saat masih sadar.

Baca Juga : Cara Memastikan Quick Count Abal-abal, Hanya Butuh Waktu Satu Jam

Artikel Terkait