Intisari-Online.com – Notre-Dame de Paris, juga disebut Katedral Notre-Dame, adalah gereja katedral di Paris, Prancis.
Katedral ini yang paling terkenal dari katedral Gotik pada Abad Pertengahan, yang berbeda karena ukurannya, dibangun pada zaman dahulu, dan minat arsitekturnya.
Katedral ini dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur Gothic Prancis.
Penggunaan inovatif lemari rib dan penopang terbang, jendela mawar yang besar dan berwarna-warni, dan naturalisme serta kelimpahan dekorasi pahatannya membedakannya dari gaya Romawi kuno.
Baca Juga : Wujud Toleransi, Gereja Katedral Jakarta Undurkan Waktu Misa karena Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal
Notre-Dame terletak di ujung timur Île de la Cité dan dibangun di atas reruntuhan dua gereja sebelumnya, yang sebelumnya didahului oleh kuil Gallo-Romawi yang didedikasikan untuk Jupiter.
Katedral ini diprakarsai oleh Maurice de Sully, uskup Paris, yang sekitar tahun 1160 menyusun gagasan untuk berubah menjadi bangunan tunggal, dalam skala yang lebih besar, reruntuhan dua basilika sebelumnya.
Batu fondasi diletakkan oleh Paus Alexander III pada tahun 1163, dan altar tinggi ditahbiskan pada tahun 1189.
Paduan suara, fasad barat, dan nave diselesaikan pada tahun 1250, dan teras, kapel, dan hiasan lainnya ditambahkan pada 100 berikutnya tahun.
Katedral Notre-Dame terdiri dari paduan suara dan apse, transept pendek, dan sebuah nave diapit oleh gang ganda dan kapel persegi.
Puncak menara ditambahkan selama restorasi di abad ke-19. Bagian dalam katedral memiliki rencana 427 kali 157 kaki (130 kali 48 meter), dan atapnya setinggi 115 kaki (35 meter).
Dua menara Gotik besar awal (1210–50) memahkotai fasad barat, yang terbagi menjadi tiga lantai dan pintunya dihiasi dengan ukiran Gotik awal yang bagus dan diatasi oleh deretan tokoh raja Perjanjian Lama.
Baca Juga : Perjuangan Justo Gallego yang Membangun Katedral Seorang Diri selama 53 Tahun (1)
Source | : | wikipedia,britannica |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR