Advertorial

Tukang Ramal di Paris ini Ternyata Benar: Cucu Tukang Daging Jadi ‘Pendamping’ Raja

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Tukang ramal di Paris ini ternyata ramalannya benar, bahwa cucu tukang daging ini akan menjadi orang  yang hampir seperti ratu.
Tukang ramal di Paris ini ternyata ramalannya benar, bahwa cucu tukang daging ini akan menjadi orang yang hampir seperti ratu.

Intisari-Online.com – Madame Lebon, tukang ramal dengan kartu yang sedang terkenal di Paris memperhatikan kartu-kartunya lalu mengangkat kepalanya untuk memandang klien-nya yang cantik dan banyak dirayu orang.

Madame Poisson (poisson artinya ikan) adalah puteri seorang tukang daging.

la membimbing seorang gadis cantik umur 9 tahun, Jeanne-Antoinette. Pada jaman itu gadis cilik berpakaian seperti wanita dewasa.

Madame Lebon berdiam diri lalu mengucapkan ramalannya: “Puteri Anda, madame, tidak akan jadi ratu tapi hampir seperti ratu..”

Baca Juga : Obsesi Ganjil Raja Louis XIV dan Alasan Mengapa Wanita Melahirkan Berbaring

Madame Poisson yang kegembiraannya bergolak-golak mencium puterinya sambil berlinang air mata.

“Petite Reinette! Petite Reinette!”

Pada masa itu, tahun 1730 semua orang Perancis mengerti apa artinya menjadi "hampir seperti ratu" (presque reine) yaitu menjadi kekasih resmi dari raja.

Situasi ini sangat diimpi-impikan oleh banyak ibu yang punya puteri. Bahkan banyak suami-suami memiliki mimpi yang sama pada jaman amoral itu.

Baca Juga : Bukan New York, Paris, atau London, Inilah Kota Dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia

Sebenarnya sampai berumur 20 tahun itu Louis XV belum memperlihatkan gejala-gejala yang timbul dini pada raja-raja sebelumnya.

la tampaknya mencintai isterinya, Marie, yang lebih tua 7 tahun dan telah memberinya 5 anak dalam waktu 5 tahun.

Tidak ada tanda- tanda bahwa ia akan mengambil seorang kekasih dan menciptakan jabatan "presque reine" seperti Louis XIV si Raja Matahari.

Tapi waktu itu Jeanne-Antoinette baru berumur 9 tahun. Ayahnya, Franqois Poisson, mengungsi 8 tahun ke Belgia karena dijatuhi hukuman gantung.

Monsieur Poisson ini bekerja pada perusahaan bangunan dan perbankan yang berpengaruh di Paris, tapi perusahaan itu terlibat dalam spekulasi-spekulasi yang tidak terhormat.

Baca Juga : Pengadilan Paris: Facebook Bisa Dituntut Gara-gara Menyensor Lukisan Telanjang Abad 19

Isterinya yang cantik terpaksa berjuang sendiri untuk menghidupi dirinya dan dua orang anak. Tidak heran kalau ia "jatuh" ke tangan seorang kaya bernama C.F. Le Normant de Tournehem.

Hal ini memungkinkan Madame Poisson untuk memberi pendidikan yang mahal biayanya kepada puterinya yang ia siapkan untuk jadi "presque reine".

Puterinya main clavecin yang bentuknya seperti piano itu, ia juga belajar berdansa dan deklamasi. Semuanya pada guru-guru kelas tinggi.

Ketika anak kecil ini berumur 11 tahun, Madame Poisson dengan rasa bahagia mendengar bahwa dalam suatu makan malam raja mengangkat gelas untuk kehormatan seorang wanita yang tidak dikenal. Artinya raja punya kekasih!

Baca Juga : Gara-gara Senapan Mati, Perempuan Ini Selamat dari Serangan Paris

Walaupun begitu raja tetap terus mendapat anak dari Marie Leczinska, ratunya yang Puteri Polandia itu. Dalam waktu 7 tahun, raja mendapat 5 anak lagi.

Tapi sejak tahun 1733 "wanita tidak dikenal" dalam kehidupan raja itu sudah dikenal umum. Namanya Pauline de Maily-Nesle, seorang nyonya.

Wanita-wanita lain menyusul. Madame Poisson senang, sebab artinya puterinya kelak punya kemungkinan mendapat tempat di hati raja.

Hanya mau menyeleweng dengan raja

Baca Juga : Meghan Markle Hamil, Ini 7 Calon Raja dan Ratu di Dunia, Ada yang Masih Berusia 6 Tahun!

Jeanne-Antoinette tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kulitnya putih agak merah jambu. Rambutnya ikal pirang. Penampilannya selalu menarik perhatian orang.

Wajahnya yang bujur telur tanpa cela, matanya yang jernih, bibirnya yang sering ia gigit perlahan-lahan agar warnanya lebih hidup, bentuk tubuhnya yang semampai tapi berisi dan luwes, masih disertai dengan sikap yang kadang-kadang tenang, kadang-kadang lincah, kadang-kadang periang, kadang-kadang pendiam, tapi selalu "hidup".

Kecerdasannya dan seleranya yang baik tercermin dalam setiap pembicaraannya. Memang ia pantas mendampingi seorang raja.

Meskipun demikian bukan raja yang mendapat kesempatan pertama untuk menikmati keindahan ini.

Baca Juga : Bunga Ini Wajib Ada dalam Royal Wedding Kerajaan Inggris kecuali Pernikahan Camilla, Ini Alasannya

Monsieur de Tournehem, "pelindung" Madame Poisson merasa sayang kalau kehilangan gadis cantik ini. Jadi ia menjodohkan Jeanne-Antoinette dengan keponakannya C.G. Le Normant d'Etioles.

Pernikahan dilakukan bulan Maret 1741. Kepada Jeanne-Antoinette, Monsieur Tournehem memberi hadiah sebuah rumah besar di Paris, dan sebuah puri dekat hutan Senart.

Suami Jeanne-Antoinette bukan hanya tidak tampan, tapi juga tidak menganggap serius ramalan Madame Lebon.

Ia tertawa gelak-gelak kalau isterinya yang muda dan jelita berkata sambil menarik napas panjang: "Saya tidak akan mengkhianati suami saya, kecuali barangkali kalau nyeleweng dengan raja".

Baca Juga : Inilah Madame LaLaurie, Pembunuh Wanita Terkejam yang Pernah Membantai Budak-budaknya Tanpa Ampun

Jeanne-Antoinette percaya pada ramalan kartu dan sejak bertahun-tahun ia jatuh cinta pada Louis XV, seperti banyak wanita lain. Louis XV pada masa itu digelari Louis le Bien-Aime, Louis yang banyak dicintai orang.

Maklumlah buyut Louis XIV yang menggantikan kakek-buyutnya naik tahta pada umur 5 tahun ini orangnya tampan, cerdas, sayang anak dan gagah perkasa di medan perang, walaupun pemalu dan kurang kepercayaan diri sebagai kepala negara.

Waktu itu ia belum terlalu dirusakkan oleh kenikmatan duniawi dengan mengabaikan kesejahteraan rakyatnya.

Raja akan berburu di hutan Slnart. Di sebuah lapangan yang menjadi tempat persilangan jalan-jalan, menunggu penghuni-penghuni puri sekitar tempat itu yang diharuskan mengikuti perburuan.

Baca Juga : Meski Sudah Jadi Ipar Pangeran William, Mengapa Meghan Markle Tidak Akan Menjadi Ibu Baptis Pangeran Louis?

Di baris pertama tampak Madame Le Normant d'Etioles, berpakaian serba merah jambu, memegang kendali seekor kuda gesit yang diberi hiasan biru lazuardi.

Selain para undangan ini di situ ada juga 2 sampai 3 ratus anjing dengan pengurus-pengurusnya. Jadi bisa dibayangkan betapa hingar-bingarnya.

Tiba-tiba datang kendaraan raja yang dihela oleh 8 ekor kuda, dikelilingi pengawal-pengawal, didahului oleh militer dan diikuti pengiring-pengiring berkuda.

Pelayan-pelayan dan ajudan-ajudan berjalan di kedua sisi kendaraan. Di belakang sekali terdapat iring-iringan kereta. Segera saja tempat itudipenuhi wama-wama merah jambu, biru dan emas.

Baca Juga : Chateau Louis XIV, Rumah Termahal di Dunia Seharga Lebih dari 4 Trilyun Rupiah

Raja turun dari kendaraannya dan naik ke kuda yang disediakan baginya. la melihat ke sekelilingnya dan matanya berhenti beberapa saat pada wanita serba merah jambu.

Wanita itu bukan pertama kali ia lihat, karena setiap kali berburu di hutan Senart ia pasti ada di sana.

Madame d'Etioles selalu berusaha untuk berada di depan, agar tampak oleh raja dan ia tidak menundukkan kepalanya kalau raja melemparkan pandang. Sore itu raja kembali dengan kereta yang membawanya ke Choisy, ditemani kekasihnya, Madame de Chateauroux.

Ini kekasih ketiga. Ia menggantikan kakak-kakaknya, Madame de Mailly dan Madame de Vintimille.

Baca Juga : Sampel Darah Raja Prancis Louis XVI Tidak Asli?

Seorang nyonya di depan Madame de Cheteauroux bicara tentang nyonya d'Etioles yang cantik, yang konon hidup di batas dunia yang benar, karena ia menerima penulis-penulis, filsuf-filsuf dan juga beberapa dokter.

Apakah raja tahu bahwa wanita dari Paris itu mencintai raja? Ia menolak nyeleweng walaupun suaminya agak tolol, karena katanya ia menyiapkan dirinya untuk raja!

Louis mendengarkan, merasa bangga dan tersenyum. "Tadi rasanya ia lebih cantik daripada biasanya", tambah wanita itu lagi.

Tapi ia tidak bisa melanjutkan kecerewetan mulutnya karena tiba-tiba berteriak. Madame de Chateauroux menginjak jarinya sekuat tenaga!

Baca Juga : Foto Menggemaskan Ketika Putri Charlotte Memberikan Ciuman Lembut Untuk Adiknya, Pangeran Louis

Ada kabar yang tiba ke puri d'Etioles. Raja sakit di Metz dan sakitnya parah sekali. Wanita berpakaian merah jambu jadi tidak karuan perasaannya.

Seluruh negara berdoa agar raja sembuh. Louis mengira ia akan meninggal. Ia mengaku dosa dan menyuruh Madame de Chateauroux pulang ke Versailles.

Seminggu kemudian raja sembuh. Yang meninggal malah Madame de Chateauroux, 5 hari sesudah pulang ke Versailles.

Kini tempatnya kosong. Raja tampaknya seperti tidak terhiburkan. Untuk menghibur, pelayan kamarnya, Binet, yang tidak lain dari sepupu jauh Madame d'Etioles, menceritakan gossips paling baru.

Baca Juga : Maria-Louise Warne, Menghabiskan Miliaran Rupiah untuk Bisa Berbicara dengan Makhluk Halus

Dirayu "pohon"

Wanita-wanita Paris semua sedang mempergunakan segala dana dan daya untuk menduduki tempat kosong itu. Pembuat-pembuat pakaian, penata-penata rambut semua laku.

Wanita-wanita semua sekonyong-konyong seperti menjadi janda yang berusaha bisa menikah untuk kedua kalinya. Cita, pita, renda, laku keras.

Wanita-wanita rajin mandi dan memakai parfum, siap menghadapi peristiwa yang mendebarkan.

Di antara calon-calon yang paling kuat tampaknya Madame de Rochechouart yang terkenal jelita. Tapi raja menyeringai. Dia lagi!

Baca Juga : Putri Eugenie, Dialah Satu-satunya Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Diizinkan Punya Akun Instagram

Raja sudah berulang-ulang menolaknya. Di keraton orang-orang sudah berkata bahwa Duchesse itu seperti kuda dari peternakan yang tidak berarti, yang selalu ditampilkan tapi tidak pernah diterima!

Nah, pada kesempatan inilah Binet melontarkan nama Madame Le Normant d'Etioles. Oh, ya! Wanita serba merah jambu itu! Wanita dari hutan Senart! Yang jatuh cinta pada raja dan tidak mau nyeleweng dari suaminya kecuali dengan raja!

la hanya memiliki satu ambisi, Paduka Yang Mulia. Menyenangkan orang yang menyukainya.

Kesedihan Le Bien-Aime sudah tinggal kenang-kenangan. Tapi wanita itu dari kalangan biasa. Tapi mengapa tidak?

Seorang biasa lebih mudah ditinggalkan daripada wanita-wanita yang sering muncul di keraton, yang setiap hari matanya berkaca-kaca dan wajahnya minta dikasihani.

Baca Juga : Putri Diana Disebut sebagai 'Putri Pemberontak' karena Melanggar 11 Aturan Kerajaan Tanpa Kompromi

Beberapa hari kemudian raja menikahkan puteranya dengan puteri Spanyol. Tanggal 27 Pebruari malam tahun 1745, orang-orang terkemuka di Paris pergi menghadiri malam dansa berkedok di Versailles. Ramainya bukan main.

Ada yang datang berpakaian seperti orang Turki, seperti gembala dan entah dengan pakaian apa lagi.

Di antara hadirin yang berpakaian aneh-aneh itu ada 8 yang pakaiannya diselimuti dedaunan. Sebagai kepala mahluk daun ini terdapat bulatan yang mengangguk kian-kemari. Salah satu di antaranya raja.

Seorang nyonya penggede yang cantik merasa mengenali raja dari jalannya. Jadi ia senang sekali ketika diajak masuk ke sebuah kamar kosong dan bercintaan dengan orang di balik dedaunan itu.

Sesudah merapikan kembali pakaian secukupnya, tanpa menghiraukan baret-baret bekas gesekan daun, dengan bangga ia keluar bersama pasangannya. Ia akan jadi pengganti Madame Chateauroux! (Andre Castelot, Historia – Intisari April 1978).

Baca Juga : 12 Foto Ini Seolah Ingin Buktikan Bahwa Keluarga Kerajaan Inggris Memang Punya Darah yang Sama

Artikel Terkait