"Saya akan mendirikan beberapa bisnis yang sukses, tetapi semua uang dari mereka digunakan untuk narkoba," katanya.
Bahkan saat ibu Ian meninggal dan mewariskan rumah, Ian menghabiskan setidaknya setengah uang dari penjualan rumah itu untuk membeli kokain.
Hubungan Ian dan kokain sungguh menghancurkan dan dirinya mengaku menjadi seperti budak.
Pada tahun 2016, kecanduan Ian membuatnya mendarat di rumah sakit.
"Ketika saya mengisap kokain lewat hidung, ada gumpalan daging yang keluar. Saya sangat menjijikkan," katanya.
Ian berakhir di rumah sakit dan dokter mengatakan bahwa hidungnya yang keropos adalah tanda dari infeksi otak atau bahkan kanker.
"Hidung saya terlalu hancur untuk mengetahui apakah itu karsinogenik atau tidak," katanya.
Ian menjalani dua biopsi dan hidungnya terlepas sedikit.
Dia kemudian tahu bahwa dirinya memiliki alergi terhadap kokain.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR