Advertorial
Intisari-online.com -Seorang anak biasanya akan berkirim doa ataumengunjungi makam orang tuanya ketika sudah tiada.
Hal itulah yang sedang dilakukan oleh wanita bernama Joanna Cullen ini datang ke makam ibunya, namun dirinya justru mengalami peristiwa yang menyebabkannya trauma.
Melansir dari New York Post pada Sabtu (16/3/2019), kisahnya berawal ketika Cullen mengunjungi makam ibunya di Long Island, Amerika.
Tanpa diduga wanita ini mengalami peristiwa hororyang nyata.
Baca Juga : Berpikirlah Positif Karena Berpikir Negatif Bisa Merusak Kondisi Fisik dan Mental
Ketika, Joanne Cullen membungkuk untuk meletakan karangan bunga ke batu nisannya, tiba-tiba sebuah lubang muncul dan menelannya hingga masuk ke dalam pusaran makam ibunya.
Hal itu menyebabkan dirinya jatuh ke dalam tanah, dan kepalanya terbentur batu nisan.
Kemudian, saat dia mulai terjatuh dan terisap kurang lebih sepinggangnya, Cullen mencoba bangkit dan meraih sisi batu nisan.
Sembari meraih batu nisan tersebut, Cullen terus berteriak-teriak minta tolong tetapi tak ada seorang pun yang mendengar teriakannya.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Hingga akhirnya seorang penjaga makam datang dan menyelamatkannya.
Menurun laporan, ekskavator kuburan telah menyebabkan kekosongan di bawah tanah itu, pada situs kuburan orang tua Cullen.
Insiden itu diyakini terjadi pada Desember 2016 silam, namun mengakibatkan perasaan traumatis yang mendalam hingga kini.
Akibatnya, Cullen mengajukan gugatan sekitar 5 juta dolar Amerika atau sekitar Rp70 milliar kepada penjaga makan di Pengadilan Tinggi Queens, menurut New York Post.
Baca Juga : Ini 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui, Bisa Tingkatkan Fungsi Otak Juga Lho!
Pengacaranya, Joseph Perrini mengatakan, "Terisap ke dalam makam orang tua ketika kamu mengunjungi mereka di tengah cuaca cingin, dan menjelang matahari terbenam, adalah hal yang menakutkan."
Menurut penduduk Long Island, Cullen mengalami mimpi buruk dan sakit kepala sejak kejadian itu, dan membutuhkan bantuan konseling.
"Ini keterlaluan dan itu bisa terjadi pada siapa saja,"menurut seorang warga bernama Perrini.
"Kami ingin memastikan bahwa pemakaman dan petugas makam mengambil pelajaran dari peristiwa ini, dan memastikan tidak akan terjadi pada orang lain," tambah Perrini.
Baca Juga : Demi Hidup Lebih Tenang, Kita Perlu Melatih Rasa Syukur dengan Konsep yang Benar