Advertorial

Digunakan Sebagai Penambah Cita Rasa Masakan, Mana yang Lebih Sehat Garam Laut atau Garam Meja?

K. Tatik Wardayati
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Garam dipandang sebagai penambah cita rasa masakan. Mana yang lebih sehat, garam laut atau garam meja? Ini jawaban para ahli.
Garam dipandang sebagai penambah cita rasa masakan. Mana yang lebih sehat, garam laut atau garam meja? Ini jawaban para ahli.

Intisari-Online.com – Hampir di setiap masakan yang kita masak selalu ditambahkan garam sebagai penambah cita rasa masakan.

Kita mengenal dua jenis garam yang sering digunakan, yaitu garam meja dan garam laut.

Adakah perbedaan di antara keduanya? Lalu, mana yang lebih sehat, garam laut atau garam meja?

Baca Juga : Potong Lemon Jadi 4 Bagian Lalu Isi dengan Garam, Letakkan di Dapur dan Lihat Hasilnya!

Umumnya, garam laut sama seperti garam himalaya yang lebih banyak mempertahankan kandungan mineral aslinya, yaitu magnesium dan kalium.

Banyak orang berpikir garam laut lebih baik karena kandungan mineralnya.

Namun, para dokter di Mayo Clinic menyebut garam laut dan garam meja memiliki nilai gizi dasar yang sama. Keduanya juga memiliki jumlah natrium yang sama.

Baca Juga : Hati-Hati, Konsumsi Garam Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Stroke pada Remaja

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Environmental Science and Technology, garam laut tak hanya mengandung mineral tinggi.

Dalam banyak kasus, garam yang berasal dari evaporasi air laut ini juga mengandung limbah plastik karena banyaknya sampah plastik dan pencemar lainnya.

Oleh karena itu, sebagian besar garam laut mengandung partikel mikro plastik.

Baca Juga : Acap Kali Dikaitkan, Benarkah Garam Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Sementara itu, garam meja atau yang dikenal dengan sebutan garam dapur diproduksi lewat tambang garam dan mengalami proses proses pengolahan.

Ini membuat garam meja lebih rendah kandungan mineral alaminya.

Sejak tahun 1920, produsen garam meja juga menambahkan yodium dalam garam olahan ini. Yodium merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan tiroid.

Baca Juga : Alih-alih Sehat, Inilah yang terjadi pada Tubuh Saat Terlalu Membatasi Garam

Lalu, apakah garam meja lebih baik untuk dikonsumsi?

Tak ada yang memiliki predikat terbaik dari kedua jenis garam ini dalam hal konsumsi.

Sebaiknya, hal terbaik adalah melakukan moderasi alias tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Baca Juga : Kelebihan Garam dapat Menyebabkan Hipertensi, Ini 6 Cara untuk Menguranginya dalam Makanan Sehari-hari

Batas aman konsumsi garam dalam satu hari adalah 1 sendok atau setara dengan 6 gram. Batasan tersebut merupakan standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Namun, batasan tersebut hanya berlaku jika kita dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit kronis.

Bagi penderita penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke, atau diabetes mellitus, sebaiknya menerapkan diet rendah garam.

Baca Juga : Mulai Hari Ini, Cobalah Ganti Garam pada Masakan dengan Lemon, akan Ada Kabar Baik pada Tekanan Darah Anda!

Diet ini bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah dan mencegah terjadinya penimbunan cairan (edema) yang sering kali terjadi pada pasien yang mengalami penyakit kronis. (Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Garam Laut "Versus" Garam Meja, Mana yang Lebih Sehat?"

Artikel Terkait