Intisari-Online.com – Pemilu sebentar lagi akan kita laksanakan. Dan di kalangan masyarakat berseliweran berita yang berhubungan dengan hal ini.
Sayangnya, banyak berita bohong alias hoaks yang beredar, dan itu berpotensi memecah belah dan mengancam persatuan bangsa.
Sangat disayangkan pula minat baca masyarakat sangat rendah, tetapi mereka gemar sekali berlayar di media sosial, sehingga banyak orang yang memiliki kebiasaan menyebar berita dahulu, mengonfirmasinya belakangan.
Baca Juga : Kerja Bareng Grid Network dan BABE, Siap Tayangkan Berita Berkualitas Tanpa Hoaks
Kita pun dituntut untuk lebih bijak dan kritis dalam menerima setiap informasi. Jauhi konsep trigger happy (hanya berbagi berita tanpa terlalu banyak merinci) yang telah menjadi kebiasaan buruk sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia.
Hasil riset Masyarakat Telematika menyebutkan, sebanyak 44,3 persen responden menyatakan menerima hoaks setiap hari.
Bahkan, 17,2 persen responden menerima lebih dari satu hoaks per hari. Jenis hoaks terbanyak adalah tentang isu sosial politik (918 persen), isu SARA (88,6 persen), dan juga tentang kesehatan (41,2 persen).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR