Advertorial

Selain Main Ponsel Hingga Begadang, Kita Juga Tidak Boleh Main Ponsel di Kegelapan, Ini Bahayanya

Intisari Online
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Kasus Zhang Tong (nama samaran) termasuk langka (menyerang jantung), karenanya biasanya akibat dari bermain ponsel mempengaruhi mata.
Kasus Zhang Tong (nama samaran) termasuk langka (menyerang jantung), karenanya biasanya akibat dari bermain ponsel mempengaruhi mata.

Intisari-Online.com – Masih ingat kasus pria yang menderita penyakit mematikan setelah bermain ponsel setiap malam?

Pada tanggal 10 Februari 2019, seorang pria bernama Zhang Tong (nama samaran), mengalami sakit pengap di dada.

Namun, pria berusia 19 tahun ini tidak begitu peduli.

Hingga, rasa sakit di dadanya semakin menyakitkan dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga : 5 Manfaat Luar Biasa Duku, dari Lindungi Jantung Hingga Cegah Kanker!

Menurut dokter yang bertugas, Zhang menderita menderita penyakit infark miokard rendah akut.

Penyakit infark miokard rendah akut adalah satu dari lima jenis penyakit jantung koroner yang paling berbahaya.

Tercatat, dari tahun ke tahun, penderita penyakit ini meningkat dan biasanya menyerang pria dengan usia yang lebih muda.

Ada beberapa penyebab seseorang menderitanya penyakit ini. Seperti tembakau, alkohol, dan tidur tidak teratur.

Nah, untuk kasus Zhang, hal ini disebabkan oleh tidur yang tidak teratur.

Bukan tanpa sebab, menurut Zhang, dia bermain ponsel hingga larut malam dan membuatnya begadang.

Kasus Zhang termasuk langka, karenanya biasanya akibat dari bermain ponsel mempengaruhi mata.

Alasannya karena gelombang cahaya biru (blue light) dari layar komputer, gadget, dan perangkat elektronik lain diketahui berdampak buruk bagi mata.

Baca Juga : Kasus Tes DNA DJ Verny Hasan dan Denny Sumargo: Seberapa Akurat dan Bagaimana Prosedur Tes DNA Itu?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Toledo, Amerika Serikat, memaparkan bahwablue lightdapat mempercepat kebutaan di mata dengan memicu macular degeration,sebuah kondisi gangguan pengelihatan yang banyak ditemukan di kalangan orang berusia lanjut.

Macular degenerationterjadi ketika bagian tengah retina mata mengalami kerusakan karena sel-sel penerima cahaya (photoreceptor) mati.

Akibatnya, penderitamacular degenerationmengalami kesulitan melihat karena bidang tengah di area pandangan menjadi buram, lalu bisa berlanjut menjadi gelap sama sekali (kebutaan parsial).

Molekul beracun

Bagaimana cahaya biru dari ponsel memicumaculardegeneration?

Dilansir dari kompas.com pada Maret 2019, penelitian Universitas Toledo tadi menjelaskan bahwa selphotoreceptormembutuhkan molekul bernamaretinaluntuk bisa menangkap cahaya dan meneruskan sinyal pengelihatan ke otak.

Molekulretinal yang merupakan salah satu derivatif dari vitamin-Adiproduksi di dalam mata.

Nah, apabila terpapar cahaya biru, molekul retinal bisa mengalami reaksi berantai yang akhirnya menimbulkan molekul kimia beracun.

Molekul kimia beracun inilah yang kemudian membunuh sel-selphotoreceptorsehingga memicu kondisimacular degenerationtadi.

"Sel-selphotoreceptortidak bisa dipulihkan."

"Begitu mati, maka mereka akan mati selamanya," ujar Kasun Ratnayake, salah satu anggota tim peneliti Universitas Toledo, dalam sebuah keterangan tertulis yang dipublikasikan tahun lalu.

Baca Juga : Pengusaha Durian Ini Akan Beri Rp4 Miliar Jika Ada Pria yang Mau Menikahi Putrinya, Anda Bersedia?

Jangan menatap layar di kegelapan

Molekul kimia beracun hasil pemaparan cahaya biru terhadap retinal ini juga berbahaya bagi jenis sel lain dalam tubuh manusia.

Ketika tim peneliti memapar sel jantung dan neuron dengan kombinasiretinaldan cahaya biru, sel-sel itu pun juga mati.

"Racun yang ditimbulkan olehblue lightbersifat universal, bisa membunuh tipe sel apapun," jelas Dr. Ajith Karunarathne, asisten profesor Universitas Toledo yang terlibat dalam penelitian, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Sabtu (2/3/2019).

Molekul beracun hanya timbul dari paparan cahaya biru terhadapretinal.

Warna lain seperti hijau, kuning, atau merah tidak memicu reaksi serupa. Cahaya biru memang memiliki gelombang lebih pendek dan energi lebih tinggi dibandingkan warna lain.

Untuk melindungi mata dari paparan cahaya biru yang intens,Karunarathne menyarankan pengguna gadget agar tidak menatap layar ponsel atau tablet di kegelapan.

Fitur "blue light filter" dalam hal ini juga bisa dimanfaatkan.

Lalu, saat memakai perangkat di luar ruangan, disarankanmemakai kacamata hitam yang menyaring cahaya biru dan ultra violet. (Bill Clinten)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Ini Sebabnya Tak Boleh Menatap Layar Ponsel di Kegelapan")

Baca Juga : Pengusaha Durian Ini Akan Beri Rp4 Miliar Jika Ada Pria yang Mau Menikahi Putrinya, Anda Bersedia?

Artikel Terkait