Selain menghasilkan luka bakar pada tubuh, beberapa orang yang menderita xeroderma pigmentosum akan mengalami bintik-bintik di kulit (lentigos), dan kulit menjadi gelap atau menghitam.
Untuk orang-orang dengan paparan sinar matahari berulang berulang secara terus-menerus memiliki efek yang parah, yang mengakibatkan perkembangan awal dari bintik-bintik kulit prakanker (actinic keratosis) dan kanker kulit.
Gangguan mata
Kelopak mata dan permukaan mata yang terpapar sinar matahari biasanya akan terpengaruh yang menyebabkan terjadinya fotofobia (sensitivitas cahaya, atau nyeri saat melihat cahaya), dan konjungtiva (bagian putih mata) dapat menunjukkan peradangan yang disebabkan oleh sinar matahari.
Mata kering juga dapat menyebabkan peradangan kronis dan keratitis (radang kornea).
Pada kasus yang parah, keratitis dapat menyebabkan kornea menjadi keruh (kurangnya transparansi) dan vaskularisasi (peningkatan kepadatan pembuluh darah).
Efek gabungan ini dapat mengaburkan penglihatan, dan cenderung dapat membuat seseorang mengalami kebutaan.
Dengan paparan sinar matahari berulang-ulang, kelopak mata bisa mengalami atrofi (degenerasi), bulu mata bisa rontok, membuat mata tidak terlindungi dan berkontribusi terhadap hilangnya penglihatan.
Kanker kelopak mata, jaringan di sekitar mata, kornea dan sklera (bagian putih mata) dapat terjadi dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan sepenuhnya.
Baca Juga : 5 Kesalahan Medis yang Pernah Terjadi, Salah Satunya Handuk Tertinggal di Usus Pasien
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR