Para peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, ras, jenis kelamin, indeks massa tubuh dan tingkat elektrolit darah.
Para peneliti menjelaskan bahwa kekakuan arteri yang mengacu pada pengerasan pembuluh darah merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke pada orang dewasa.
Anda dapat mendeteksi kondisi ini dengan menempatkan monitor pada kulit di dekat arteri utama di lengan, leher, dan daerah selangkangan.
Menurut Elaine M Urbina, Direktur Kardiologi Pencegahan di Pusat Medis Rumah Sakit, dua bacaan menunjukkan tingkat kekakuan yang lebih tinggi di kedua arteri perifer di ekstremitas, serta di arteri sentral yang dikaitkan dengan konsumsi natrium yang lebih tinggi.
Jelas bahwa kita mengonsumsi terlalu banyak garam tidak hanya dengan menaburkan lebih garam ke makanan.
Tetapi juga dengan mendapatkannya secara tersembunyi dalam makanan olahan dan makanan cepat saji berkalori tinggi.
Baca Juga : Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama, Benarkah?
Kiat untuk mengurangi asupan garam Anda
Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia saat ini, orang dewasa harus membatasi asupan garam hingga kurang dari 5 gram (sekitar satu sendok teh) per hari.
Selain itu, Anda harus menjaga diri Anda tetap terhidrasi setiap saat terutama di musim panas karena dehidrasi dikaitkan dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh termasuk natrium.
Baca label makanan olahan dan kemasan yang Anda beli untuk mengetahui kandungan garam tersembunyi.
Pilih alternatif yang lebih sehat daripada garam dapur seperti garam batu, garam Himalaya, atau garam laut.
Baca Juga : Ketika Letusan Gunung Hampir Tewaskan Semua Penduduk Kota yang Bergelimang Dosa Ini
Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram @pedulitubuhmu.
Source | : | food.ndtv.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR