Advertorial

Teror 'Momo Challenge' yang Ajak Orang untuk Bunuh Diri Mulai Masuk ke Aplikasi Anak-anak, Ratusan Anak Jadi Korban

Tatik Ariyani
,
Ade S

Tim Redaksi

Kini, Momo Challenge tak hanya menyasar pengguna WhatsApp saja, namun mereka meretas permainan anak-anak populer termasuk Peppa Pig.
Kini, Momo Challenge tak hanya menyasar pengguna WhatsApp saja, namun mereka meretas permainan anak-anak populer termasuk Peppa Pig.

Intisari-Online.com - Masihkah Anda ingat dengan tantangan Momo Challenge atau tantangan bunuh diri Momo yang meresahkan masyarakat itu?

Pasalnya, Momo Challenge tersebut menyasar anak muda di media sosial WhatsApp dan membuat mereka melakukan tantangan-tantangan Momo.

Jika anak muda tersebut tidak mau melakukan tantangan tersebut, mereka akan mendapatkan ancaman, bahkan bisa berakhir hingga bunuh diri.

Dilansir dari Mirror pada Rabu (27/2/2019), kini, Momo Challengetak hanya menyasar pengguna WhatsApp saja, namun merekameretas permainan anak-anak populer termasuk Peppa Pig.

Baca Juga : Pesawat Lucky Air Alami Hari Nahas Justru karena Koin Keberuntungan yang Dilempar ke Dalam Mesin Pesawat oleh Penumpangnya

Sekolah Khusus Komunitas Northcott di Bransholme, Hull, Inggris telah mengeluarkan peringatan kepada orangtua atas fenomena 'mengganggu' tersebut.

Hull Live melaporkan bahwa Momo Challenge mulai menyasar aplikasi anak-anak lain karena untuk 'menghindari deteksi oleh orang dewasa.

'Tantangan' baru-baru ini mencapai Inggris, setelah dikaitkan dengan insiden bunuh diri seorang gadis berusia 12 tahun di Argentina dan setidaknya 130 kematian remaja di seluruh Rusia.

Dalam sebuah tweet, sekolah itu mengatakan: "Kami sadar bahwa beberapa tantangan jahat (Momo Challenge) merambah ke program anak-anak.

Baca Juga : Soal Polemik WNA Asal China Punya E-KTP dan Terdaftar dalam DPT, Ini Hasil Klarifikasi Lengkapnya

Mereka menambahkan bahwa tantangan muncul di tengah-tengah melalui Kids YouTube,Fortnight, Peppa pig untuk menghindari deteksi orang dewasa.

Mereka juga memperingatkan para orangtua untuk waspada dengan penggunaan gadget anak mereka.

Momo Challenge, yang menargetkan anak muda, dimulai dengan pengontrol bayangan yang mengirim gambar kekerasan kepada korban melalui WhatsApp atau game online.

Baca Juga : Di China, Ada Desa Ular dengan 3 Juta Ular yang Diternak hingga Menghasilkan Rp172 Miliar Tiap Tahunnya

Tantangan itu akan mengancam pemain jika mereka menolak untuk mengikuti perintah.

Ada klaim beberapa ancaman termasuk mengatakan pada anak-anak 'terbunuh dalam tidur mereka' dan pengguna diberitahu untuk melukai diri mereka sendiri, bahkan bunuh diri.

Karakter yang dijadikan avatar dalam Momo Challenge sebenarnya adalah karya seniman Jepang Midori Hayashi.

Karya itu dibuat untuk seni, yang tidak terkait dengan permainanMomo Challenge tersebut.

Momo Challenge sendiri memulai ceritanya sebagai meme, namun sekarang telah berubah menjadi sesuatu yang lebih nyata.

Baca Juga : Menurut Penelitian, Vitamin C Mampu Menurunkan Gula Darah

NSPCC (Perhimpunan Nasional untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak-anak) mengatakan anak-anak tidak boleh merasa tertekan untuk melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak aman.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa anak-anak dapat merasa dalam kesulitan saat berada di bawah tekanan teman sebaya.

Di sisi lain, ketika anak-anak telah terlibat dalam permainan Momo Challenge, mereka juga harus tahu bahwa menolak untuk mengambil bagian dalam kegilaanitu membuat mereka merasa tidak aman juga takut.

Orangtua harus berbicara dengan anak-anak mereka dan menekankan bahwa mereka dapat membuat pilihan mereka sendiri dan mengajari mereka bagaimana untuk mengatakan tidak.

Meyakinkan seorang anak bahwa mereka masih dapat diterima bahkan jika mereka tidak mengikuti orang banyak akan membantu menghentikan mereka melakukan sesuatu yang dapat menyakiti atau membuat mereka tidak nyaman.

Baca Juga : Mau Program Penurunan Berat Badan Berhasil? Ini 4 Langkah yang Harus Dijalani!

Artikel Terkait