Advertorial

Misteri Titik Kulminasi Matahari di Pontianak

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Kota Pontianak merupakan satu-satunya kota di dunia ini yang tepat dilewati garis khatulistiwa.
Kota Pontianak merupakan satu-satunya kota di dunia ini yang tepat dilewati garis khatulistiwa.

Intisari-online.com - Kota Pontianak sungguh istimewa. Ibukota provinsi Kalimantan Barat ini merupakan satu-satunya kota di dunia ini yang tepat dilewati garis khatulistiwa.

Tak ayal, julukan kota khatulistiwa pun melekat kepadanya.

Sebagai penanda sekaligus mengukuhkan julukan itu, dibangunlah sebuah monumen bernama Tugu Khatulistiwa.

Letaknya persis di pinggir Sungai Kapuas, di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara.

Menurut catatan Opzichter Wiese pada 1941, penentuan garis khatulistiwa di kota Pontianak berdasarkan survei yang dilakukan sebuah tim ekspedisi internasional pada 31 Maret 1928.

Baca Juga : Museum Angkut Malang, Satu-satunya di Indonesia dan Tak Pernah Bikin Bosan

Tim yang dipimpin seorang ahli geografi asal Belanda itu kemudian menandai garis lini tersebut dengan sebuah tugu yang berbentuk tonggak berikut ornamen anak panah di puncaknya.

Sejak berdiri, monimen tersebut setidaknya sudah tiga kali direnovasi yakni pada 1930, 1938, dan 1990.

Renovasi terbesar dilakukan pada 1990 dengan pembuatan kubah dan duplikat tugu yang berukuran lima kali lebih besar daripada yang asli.

Duplikat tugu itu berada tepat di atas kubah yang menaungi tugu asli yang terdiri dari empat tonggak ulin berdiameter 0,30 meter

Pada Maret 2005, tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa di Pontianak.

Koreksi dilakukan dengan menggunakan penggabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial yaitu menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out titik nol garis khatulistiwa dikoreksi.

Hasil pengukuran menunjukkan, posisi tepat tugu khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara. Dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur.

Sementara itu, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini.

Di tempat itulah kini dibangun patok baru yang masih terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia.

Peristiwa yang ditunggu-tunggu adalah terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa.

Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi.

Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.

Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada 21-23 Maret dan 21-23 September.

Kala hal itu terjadi, biasanya, akan digelar event tahunan untuk memeriahkannya berupa perayaan adat istiadat setempat.

Tugu Khatulistiwa dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 45 menit dari pusat kota Pontianak.

Bisa melalui Jembatan Kapuas-Landak atau menggunakan kapal feri penyeberangan untuk sampai ke kawasan Siantan.

Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 07.30 – 16.30 WIB dan sangat ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

LOKASI

Jalan Khatulistiwa, Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, pontianak, Kalimantan Barat.

DO & DON'T

- Pilih waktu yang pas untuk berkunjung, yakni pada 21-23 Maret atau 21-23 September.

- Siapkan payung atau topi karena matahari di Pontianak cukup menyengat.

- Jangan lupa beli oleh-oleh khas Tugu Khatulistiwa yang dijajakan oleh banyak pedagang di sana.

Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah

Artikel Terkait