Intisari-Online.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda merusak motor setelah tidak terima ditilang oleh polisi viral di media sosial sejak Kamis (7/2/2019).
Video berdurasi 52 detik itu juga menuai banyak komentar dan respons dari warganet karena aksi merusak motor sampai nyaris melukai orang lain yang dilakukan pemuda tersebut.
Banyak juga warganet yang mempertanyakan, apa yang menyebabkan seseorang bisa melampiaskan emosi hingga merusak, bahkan di depan publik.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs Koentjoro MBSc PhD memberikan penjelasan mengenai penyebab seseorang melampiaskan emosi tak terkendali.
Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah
"Emosi yang tidak terkontrol. Biasanya dilakukan oleh orang ini terbiasa dimanja. Apa pun dituruti. Perilakunya dalam bahasa Jawa disebut kalap," ujar Koentjoro saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (7/2/2019).
Menurut Koentjoro, emosi dalam kasus ini adalah letupan ketidakpuasan yang dinyatakan dalam perilaku.
Adapun, kalap yang muncul merupakan "puncak emosi" atau sifat dasar yang dirasakan saat itu.
"Emosi itu sifat dasar manusia, isinya cinta, marah, dan benci," ujar Koentjoro.
Baca Juga : Anda Akan Dibayar Rp140 Juta Jika Bersedia Tinggal di Kota Terabaikan Ini dan Memiliki Bayi, Berminat?
Tak hanya itu, kasus luapan emosi yang tidak terkontrol ini diyakini bisa merugikan beberapa pihak.
Koentjoro mengungkapkan, akibat yang timbul jika emosi ini tidak dapat dikendalikan adalah adanya tindakan untuk menyakiti orang lain, tidak hanya merusak barang.
Namun, jika dinilai dalam kasus video ini, obyek yang menjadi luapan emosi adalah motor yang dikendarai pelaku.
Padahal, alasan dia marah adalah polisi yang menilangnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR