Advertorial

Pasangan India Bercerai Beberapa Menit Setelah Menikah: Ternyata Terlalu Mesra Saat Menikah Merupakan Salah Satu Penyebab Perceraian!

Tatik Ariyani

Editor

Menurut pakar, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan perceraian di antara pasangan menikah, salah satunya terlalu mesra di awal pernikahan.
Menurut pakar, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan perceraian di antara pasangan menikah, salah satunya terlalu mesra di awal pernikahan.

Intisari-Online - Pasangan dari India hanya membutuhkan waktu beberapa menit setelah menikah untuk bercerai.

Dikutip dari Kompas.com, insiden ini berawal di sebuah pesta pernikahan di kota Gondal, distrik Rajkot, negara bagian Gujarat, India.

Saat pesta dimulai, keluarga kedua mempelai terlibat perseteruan soal makanan yang akan disajikan saat makan siang.

Masalah sepele ini kemudian menjadi rumit dan kedua pihak memutuskan agar kedua mempelai yang baru beberapa menit menikah untuk segera bercerai.

Baca Juga : Awasi Pasangan Anda, Inilah 5 Tanda-tanda Pasangan Anda Mungkin Berkhianat!

Kedua keluarga kemudian memanggil pengacara mereka masing-masing dan membatalkan pernikahan itu hanya dalam beberapa menit saja.

Dari peristiwa tersebut, tentusemua pasangan menikah tak menginginkan sebuah perceraian terjadi.

Namun, terkadang perceraian itu tak bisa terelakkan, bahkan bagi pasangan yang telah menikah berpuluh tahun lamanya.

Banyak faktor yang menyebabkan pasangan tak dapat mempertahankan pernikahannya.

Baca Juga : Hanya Karena Masalah Sepele, Pasangan Ini Bercerai Beberapa Menit Setelah Menikah

Dilansir dariIFLScience, berikut 8 hal yang dapat menyebabkan perceraian dalam biduk rumah tangga.

1. Menikah di usia remaja atau setelah berumur 32 tahun

Waktu terbaik untuk menikah adalah ketika Anda merasa siap dan telah menemukan pasangan yang tepat.

Namun penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di usia remaja dan pasangan yang menikah di usia pertengahan 30-an atau lebih berisiko menghadapi perceraian.

Baca Juga : Dapat Turunkan Berat Badan, Pahami Juga Risiko Menggunakan Cuka Apel!

2. Memiliki suami yang tidak bekerja penuh waktu

Sebuah studi Harvard 2016 , yang diterbitkan dalam American Sociological Review, menunjukkan bahwa bukan tentang uang tapi pembagian kerja.

Alexandra Killewald, sebagai peneliti melihat kemungkinan perceraian sebesar 3,3 % karena suami tidak memiliki pekerjaan penuh waktu.

Sedangkan untuk suami yang memiliki pekerjaan tetap, kemungkinan perceraian itu sebesar 2,5%.

Namun, status pekerjaan para istri tidak banyak mempengaruhi peluang pasangan untuk bercerai.

Baca Juga : Soal Sepeda Motor Masuk Jalan Tol, Polisi Setuju dengan Catatan Khusus

3. Tidak menyelesaikan sekolah menengah

Ini mungkin berkaitan dengan fakta bahwa tingkat pendidikan yang lebih rendah memprediksi pendapatan yang lebih rendah.

Sehingga pada gilirannya akan menghasilkan kehidupan yang lebih menegangkan.

4. Terlalu mesra saat awal pernikahan

Psikolog Ted Huston dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengantin yang terlalu mesra, atau mesra berlebihan pada awal pernikahan memiliki peluang untuk bercerai lebih besar.

Sementara pernikahan yang dimulai dengan 'Hollywood Romance' biasa-biasa saja dapat memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.

5. Stres setiap hari

Stres setiap hari dapat dipicu oleh hal-hal sepele yang sederhana misalnya melupakan janji.

Namun stres yang memicu pertengkaran-pertengkaran kecil seperti itu cenderung menyebabkan perceraian.

Alasan itu lebih besar daripada bercerai karena selingkuh atau pengkhianatan.

Baca Juga : Soal Sepeda Motor Masuk Jalan Tol, Polisi Setuju dengan Catatan Khusus

6. Lari dari masalah

Ketika ada suatu masalah dan pasangan Anda mencoba untuk menyelesaikannya, baiknya dibahas baik-baik bersama-sama.

Kalau Anda menghindarinya entah karena alasan apapun (malas) justru dapat memupuk ketegangan yang langgeng.

7. Memandang hubungan secara negatif

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2000 dalam Journal of Family Psychology, peneliti menunjukkan kecenderungan ini.

Pasangan yang memandang hubungannya secara negatif terbukti bercerai beberapa tahun kemudian.

Banyak faktor untuk menentukan kualitas pernikahan, termasuk kekecewaan terhadap pasangan. (Adrie P. Saputra)

Baca Juga : Kanker Pankreas: Faktor Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Artikel Terkait