Lubang-lubang ini dapat mempertahankan bentuk adonan ketika memasuki proses pemanggangan.
Ketika air, tepung terigu, ragi, baking soda dan beberapa bahan lainnya diaduk menjadi satu, adonan akan melepas karbon dioksida, dan air akan dalam adonan akan menguap.
Bila biskuit tidak memiliki lubang-lubang pada bagian badan, "lepasan" ini akan membuat adonan mengembang dan merusak bentuk biskuit.
Dengan jumlah lubang yang tepat, proses pelepasan akan berjalan dengan optimal, dan biskuit yang renyah pun dapat tercipta dengan baik.
Beberapa sumber menambahkan bahwa lubang-lubang tersebut memiliki fungsi lain.
Lubang-lubang ini mencegah jari untuk tergelincir saat memegang biskuit yang memiliki permukaan rata tersebut.
Baca Juga : Terjawab Sudah Kenapa Sosok Ayah Tak Tampak di Kaleng Biskuit Khong Guan
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR