Menurut Direktur Jendral NAPTIP Nigeria (Badan Nasional Perdagangan Manusa) Julia Okah-Donli, mengatakan tim investigasi NAPTI bekerja sama dengan ION (Organisasi Internasional untuk Migrasi).
Mereka telah mengungkap sejauh mana operasi perdagangan manusia yang dilakukan di Mali Selatan ketika mereka berkunjung pada Desember 2018 lalu.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Mereka penduduk setempat menginformasikan bahwa, ada lebih dari 200 situs yang tersebar di Mali Selatan.
Pada setiap situs ini, gadis-gadis disekap di gubuk dalam jumlah 100 hingga 150, yang berarti lebih dari 20.000 perempuan menjadi korban di dalamnya.
Wanita-wanita ini pada dasarnya disekap sebagai budak seks dan kebanyakan dari mereka berusia 16 hingga 30 tahun.
"Mereka ditahan dalam kondisi mengerikan seperti layaknya budak," kata Okah-Donli dalam wawancara.
Baca Juga : Ternyata Seperti Inilah Kondisi Borobudur saat Pertama Kali Ditemukan, Menyedihkan
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR