Advertorial

Prediksi Media Sosial 2019: Senja Kala Facebook dan Twitter?

Agus Surono
,
Ade S

Tim Redaksi

Perkembangan media sosial berlangsung dengan pesat. Banyak pendatang baru yang ingin menggoyang dominasi media sosial mainstream.
Perkembangan media sosial berlangsung dengan pesat. Banyak pendatang baru yang ingin menggoyang dominasi media sosial mainstream.

Intisari-Online.com - Menarik untuk menerawang, siapakah yang akan merajai jagad media sosial di 2019.

Menjawab tanya itu, Hokky Situngkir dari Center for Complexity - Surya University yang melakukan serangkaian penelitian dan observasi di bidang media sosial, menuturkan, jika tidak ada dinamika finansial, sosial, politik yang signifikan di kalangan korporasi penyedia layanan media sosial arus utama saat ini, klasemen layanan media sosial yang teramati di tahun 2018 tidak akan jauh berbeda dengan yang akan kita saksikan di tahun 2019 nanti.

Namun perkembangan media sosial kan sangat tergantung pada fitur teknologi yang menyertai perkembangan era informasi.

Baca Juga : Lelah dengan Berat Badan 110 Kg, Ibu Dua Anak Ini Jadi Langsing Setelah Mengikuti Tips Diet dari Facebook

Baca Juga : Canggih! Ternyata 'Log In' Akun Twitter Bisa Dilakukan Hanya dengan Sebuah Flashdisk

"Jika sejak beberapa dekade yang lalu media sosial memperluas pasar dengan upaya perluasan cakupan internet di seluruh dunia, maka mungkin sejak tahun 2019 ini, fitur-fitur teknologi informasi terkait virtual dan augmented reality, finansial (dengan tren mata uang kripto), hingga 3D printing menjadi fitur-fitur yang memeras otak penyelia media sosial untuk dapat diakuisi oleh layanan aplikasi mereka,” kata Hokky.

Nah, bukan tak mungkin muncul media sosial baru di luar Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, dan lain sebagainya itu.

Namun, sepertinya konvergensi-konvergensi tadi belum bisa menggoyang “klasemen” yang sudah ada.

Yang menarik, di 2018 ini kita menyaksikan beberapa perubahan-perubahan layanan messaging yang “berperan” seperti media sosial.

Beberapa fitur di layanan chat WhatsApp misalnya yang memberikan fitur timeline untuk akun-akunnya, LINE messaging, juga BBM. Bukan tak mungkin akan diikuti layanan chat populer lain seperti Telegram.

Layanan chat konvergen semakin mendekati pola-pola layanan media sosial, sementara beberapa layanan media sosial konvergen semakin mendekati pola-pola layanan messaging/chat dengan berbagai penguatan fitur account-to-account direct message-nya.

Di 2018 pula GooglePlus dan Path akhirnya gulung tikar. Di sisi lain, layanan-layanan media sosial arus utama seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter makin mendominasi.

Akan tetapi, “titik jenuh” terhadap media sosial arus utama itu mulai terlihat. Beberapa laporan menunjukkan menurunnya perentase jumlah pengguna Facebook dan Twitter.

Artikel Terkait