Planet ini terletak 21 tahun cahaya dari rasi bintang Cassiopedia. Orbit planet ini hanya berlangsung tiga hari untuk sekali mengelilingi bintang induknya.
Meski disebut Bumi-super, karena punya beberapa kemiripan dengan rumah kita, planet ini sekitar 10-20 persen lebih padat.
Para peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi kalsium dan aluminium, yang berperan penting dalam pembuatan batu permata.
Tak hanya itu, planet ini juga memiliki suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan batu permata.
Hal tersebut membuat para peneliti percaya bahwa Bumi-super ini penuh dengan batu rubi dan safir.
"Sebuah kelas baru dari exoplanet berbatu yang terbentuk dari sejumlah besar kalsium, aluminium dan oksidasi mereka, serta planet ini terbentuk sangat dekat dengan bintang induknya," kata Bonsor dikutip dari Popular Science, Jumat (29/12/2018).
"Exoplanet benar-benar beragam dan berpotensi sangat berbeda dari Bumi kita sendiri," imbuhnya.
Secara keseluruhan, Bonsor menggarisbawhi bahwa komponen pembuat exoplanet terutama Bumi-super mungkin lebih beragam dibanding perkiraan kita sebelumnya.
"Bagaimana planet berbatu memiliki dampak besar terhadap komponen yang membuatnya," ucap Bonsor.
Baca Juga : Ternyata Beginilah Asal Muasal Perayaan 1 Januari dan Perayaan Tahun Baru Terjadi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR