Seekor kalajengking yang ditemukan di lahan taninya, ia tempelkan di bagian tubuh yang sakit. Setelah cukup lama menekannya, hewan tersebut kemudian menyengat Casanas hingga meringis.
“Ada rasa sakit sebentar, tapi kemudian hewan itu menjadi lebih tenang dan pergi. Saya juga tidak merasakan nyeri lagi setelahnya,” ujar Casanas.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Mantan petani tembakau yang beralih menanam kacang-kacangan untuk dimakan sendiri ini mengatakan, kadang-kadang ia menaruh seekor kalajengking di bawah topi jeraminya seperti sebuah jimat keberuntungan.
Sementara itu, perusahaan farmasi asal Kuba, Labiofam, telah memanfaatkan bisa kalajengking sejak 2011 untuk membuat obat-obatan alternatif dengan merk Vidatox.
Produk ini telah dijual di 15 negara di seluruh dunia. Angka penjualan mereka pun meningkat 10% per tahunnya.
Di sebuah laboratorium milik Labiofam, di bagian selatan kota Cienfuegos, Kuba, para pekerja menangani hampir 6.000 ekor kalajengking yang diletakkan dalam wadah-wadah plastik.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR