Advertorial
Intisari-Online.com – Kehidupan modern yang begitu cepat membuat kita akhirnya sulit menjaga keseimbangan nutrisi yang sehat dalam makanan yang kita makan.
Gula adalah salah satu nutrisi tersebut, dan sel-sel di dalam tubuh akan mati tanpa itu.
Mengonsumsi terlalu banyak gula, tentu saja, akan meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan yang berbahaya, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, peningkatan tekanan pada jantung dan pembuluh darah, serta kerusakan gigi.
Diperkirakan, rata-rata orang di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 19.5 sendok teh, atau 82 gram gula.
Baca Juga : Kepopuleran Terong dalam Mengatur Gula Darah hingga Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Itu lebih dari dua kali lipat yang direkomendasikan oleh American Heart Association (AHA), yaitu 9 sendok teh per hari untuk pria dan 6 sendok teh untuk wanita. Demikian dilansir dari medicalnewstoday.
Sementara di Indonesia, tiap hari penduduk Indonesia rata-rata mengonsumsi 20,44 gram gula pasir dan gula merah setiap hari.
Angka konsumsi gula ini terhitung aman menurut standar Kemenkes (2004), yaitu 50 gram (4 sendok makan) per hari.
Untuk tetap mengontrol kadar gula, akan sangat membantu jika mengetahui berapa banyak gula dalam makanan yang tersedia.
Baca Juga : Minuman Bergula dan Makanan Manis Lebih Berbahaya Mana ? Ini Penjelasannya
Apa itu gula? Gula adalah karbohidrat sederhana yang termasuk dalam kelas zat-zat pembuat manis yang berhubungan dengan kimia. Gula tersedia dalam berbagai bentuk.
Tiga jenis utama gula adalah sukrosa, laktosa, dan fruktosa.
Meskipun sel membutuhkan glukosa untuk bertahan hidup, tetapi terlalu banyak mengonsumsinya dapat menyebabkan masalah kesehatan.
AHA mengatakan bahwa menambahkan gula hanya menambahkan kalori kosong, tetapi dapat menyebabkan kelebihan berat badan, bahkan obesitas, sehingga mengurangi kesehatan jantung.
Baca Juga : Anda Menyukai yang Manis-manis? Ini Dampak Gula Terhadap Kesehatan Mental
Mengetahui kandungan gula yang ada dan ditambahkan dalam makanan dan minuman sangat penting bagi kesehatan kita secara keseluruhan.
Begitu banyak produk makanan dan minuman yang ditambahkan gula, yang kita temui di pasaran, sehingga kita perlu untuk menghindari mengonsumsinya agar tidak lebih dari jumlah yang disarankan.
Pada bulan Maret 2015, World Health Organization (WHO) menerbitkan pedoman baru yang merekomendasikan bahwa orang dewasa dan anak-anak mengurangi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi mereka.
Penurunan lebih lanjut hingga di bawah 5 persen dikaitkan dengan manfaat kesehatan tambahan.
Baca Juga : Sedikit Perokok yang Tahu, Ada Tambahan Gula di dalamnya yang Membuatnya Makin Beracun
Istilah “bebas gula” mengacu pada glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang ditambahkan dalam makanan dan minuman, serta gula yang terjadi secara alami dalam sirup, madu, dan jus buah.
Istilah ini tidak berlaku untuk gula alami yang ditemukan dalam buah segar, sayuran, atau susu, karena tidak ada bukti yang menghubungkan gula ini dengan masalah kesehatan.
Satu sendok teh gula sekitar 4 g. Rekomendasi AHA untuk asupan gula tambahan setiap hari, 6 sendok teh untuk wanita dan 9 sendok teh untuk pria, sama dengan 24 g dan 36 g gula tambahan untuk masing-masing.
Di bawah ini ada beberapa makanan dan minuman sehari-hari yang umum, terdaftar dengan kandungan gula mereka.
Baca Juga : Gula Putih Vs Gula Aren, Mana yang Lebih Sehat untuk Kopi Anda?
Kandungan gula dalam beberapa item mungkin lebih tinggi yang pernah kita bayangkan.
Meskipun ada pilihan cokelat yang kurang berbahaya, seperti cokelat hitam, tetapi ada berbagai macam cokelat yang tersedia di pasaran dan kandungan gula bervariasi antara merek dan produk.