Intisari-Online.com – Matahari merupakan bintang di pusat Tata Surya.
Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.
Diameternya sekitar 1.3 juta km atau kira-kira 109 kali diameter Bumi dan massanya sekitar 2x1030 kg atau 330.000 kali massa Bumi.
Menurut ilmuwan suhu permukaan matahari mencapai 5.505 derajat Celcius.
Baca Juga : Kreator SpongeBob SquarePants Meninggal Dunia karena ALS, Penyakit yang Memicu Kampanye Ice Bucket Challenge
Tentu sangat panas bukan?
Tidak heran, manusia di Bumi masih sering merasa kepanasan meski jarak antara Bumi dan Matahari cukup jauh.
Walau begitu sinar Matahari sangat bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup di Bumi.
Contoh, tanaman menggunakan sinar matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa sinar matahari, takkan ada kehidupan di Bumi.
Untuk manusia sendiri, sinar matahari bisa berdampak baik dan juga buruk bagi kesehatan seseorang.
Misal tubuh perlu memproduksi vitamin C dengan menggunakan sinar matahari, namun jika terlalu lama terkena sinar matahari, maka bisa menyebabkan kulit terbakar.
Lalu bagaimana jika ada tempat yang tidak terkena sinar matahari di Bumi.
Itulah yang terjadi di kota Utqiagvik yang ada di Alaska.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR