Advertorial
Intisari-Online.com - Otak manusia masih berfungsi setelah kematian, yang berarti Anda tahu Anda telah mati, menurut klaim penelitian terbaru.
Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bahwa selama beberapa detik setelah jantung berhenti, aktivitas otak masih berfungsi.
Para ahli mengatakan ini berarti seorang pasien akan sepenuhnya menyadari apa yang terjadi pada mereka ketika kesadaran mereka terus bekerja.
Untuk waktu yang singkat setelah kematian, orang itu akan "terperangkap" di dalam mayat mereka dengan kondisi otak masih berfungsi, kata para ilmuwan.
Baca Juga : Ilmuan Kaget Ketika Mengetahui Mumi Mesir Kuno yang Mereka Periksa dengan CT Scan Bukanlah Manusia!
Orang yang selamat dari serangan jantung sadar apa yang terjadi di sekitar tubuh mereka, sementara mereka secara klinis "mati" dan mereka bisa menggambarkan apa yang terjadi di sekitar mereka setelah jantung berhenti berdetak, studi barumengungkapkan.
Dikatakan juga mereka dapat mendengar diri mereka dinyatakan meninggal oleh dokter, kata para peneliti.
Dr Sam Parnia dan timnya dari Sekolah Kedokteran Universitas Stony Brook di New York, memeriksa kesadaran setelah kematian dengan meneliti kasus-kasus serangan jantung di Eropa dan Amerika Serikat.
Dia mengatakan, penelitian menemukan bahwa orang sering berubah ketika mereka memiliki pengalaman "setelah kematian" dan menjadi lebih bersedia membantu orang lain.
Baca Juga : Kisah Mati Suri Bunda Ranie dan Kekuatan Rohani atas Jasmani
Tapi tidak seperti plot di film Flatliners,di mana paramahasiswa kedokteran melakukan eksperimen dengan menyadarkan diri mereka setelah menghentikan jantung mereka, orang itu tidak hidup kembali dengan kenangan dan penglihatan, Dr Parina menambahkan.
Pada film 1990 yang dibintangi Kiefer Sutherland, Julia Roberts dan Kevin Bacon serta remake tahun 2017 dengan Ellen Page, para dokter peserta pelatihan dihantui oleh visi dari masa lalu mereka.
Tapi Dr Parnia mengatakan ketika seseorang diresusitasi (CPR) mereka tidak kembali dengan "peningkatan ajaib" dari ingatan mereka.
Dr Parnia mengatakan kepada LiveScience, "Mereka akan mendeskripsikan dokter dan perawat bekerja, mereka akan memiliki kesadaran akan percakapan, tentang hal-hal visual yang sedang terjadi, yang tidak akan diketahui oleh mereka."
Baca Juga : 30 Dokter Lakukan CPR Selama 5 Jam Demi Selamatkan Nyawa Bocah 8 Tahun Penderita Gagal Jantung Akut
"Hal ini (saat seorang pasien dinyatakan meninggal) semua didasarkan pada momen ketika jantung berhenti. Secara teknis, itulah cara Anda mendapatkan waktu kematian."
Dokter menyatakan waktu kematian ketika jantung berhenti dan ketika itu terjadi, fungsi otak berhenti "hampir seketika", tambah Dr Parnia.
Namun dia mengklaim bahwa korteks otak, yang dikenal sebagai "bagian berpikir", juga melambat dan sel-sel otak masih bisa aktif berjam-jam setelah jantung berhenti.
Melakukan CPR pada seseorang yang jantungnya berhenti akan mengirim sekitar 50 persen dari darah yang dibutuhkan otak, yang menurut Dr. Parnia cukup untukmemualaifungsinya.
Baca Juga : Dapat Serang Siapa Saja dari Berbagai Usia, Apa Sih 'Pembekuan Otak?'
Dia menambahkan, "Jika Anda berhasil memulai kembali kinerja jantung, yang merupakan upaya CPR, Anda akan secara bertahap mulai mendapatkan otak Anda akan berfungsi kembali."
"Semakin lama Anda melakukan CPR, jalur kematian sel otak itu masih terjadi - mereka hanya terjadi pada tingkat yang sedikit lebih lambat."
"Apa yang cenderung terjadi adalah orang-orang yang memiliki pengalaman yang sangat mendalam ini dapat kembali bertransformasi positif."
"Mereka menjadi lebih altruistik, lebih terlibat dengan membantu orang lain."
"Mereka menemukan makna baru pada kehidupan setelah mengalami perjumpaan dengan kematian. Tapi tidak ada 'peningkatan ajaib' yang tiba-tiba datang dari ingatan mereka. Itu hanya 'jazz Hollywood'."
Baca Juga : Mantan Presiden 'Termiskin' di Dunia Ini Tolak Tunjangan Pensiun demi Kebaikan Rakyatnya, Layak Diteladani!
Studinya adalah memeriksa apa yang terjadi pada otak setelah seseorang mengalami serangan jantung dan apakah kesadaran berlanjut setelah kematian dan untuk berapa lama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas resusitasi dan mencegah cedera otak saat memulai kembali kinerja jantung.