Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagian besar perokok sebenarnya sudah paham bahwa ada kandungan zat berbahaya dalam rokok.
Namun, beda jenis rokok ternyata beda pula jenis "racunnya".
Rokok kretek dengan cerutu tentu punya kriteria kandungan zat berbeda, begitu pula dengan shisha dan vape.
Dilansir dari Brightside, inilah 8 jenis rokok sekaligus kandungan zat aditifnya.
1. Rokok filter
Rokok yang terlihat biasa saja ini disebut sebagai "sistem pengiriman nikotin" dalam dokumen Organisasi Kesehatan Dunia.
Para peneliti menghitung bahwa asap rokok mengandung 7.357 senyawa kimia dari berbagai kelompok.
Sebatang rokok filter membawa serta zat nikotin, karbon monoksida, seton, arsenik, metana, polonium, dan resin.
(Baca Juga:Inilah 10 Ciri Orang dengan Karakter Kepribadian Paling Baik. Apakah Anda Salah Satunya?)
2. Rokok "Light"
Rokok jenis Lighter ini dibuat dengan komposisi yang lebih ringan dari rokok filter biasa.
Namun, tetap saja mengandung karbon monoksida, benzena, dan nitrosamin yang sangat tinggi.
Bagi orang yang terbiasa merokok filter, merokok dengan jenis ringan ini tidak akan memuaskan kadar kebutuhan nikotin dalam tubuh sehingga akan menambah rokok lagi.
(Baca Juga:Genius! Ayah Ini Dapat Ide Unik Agar Anaknya Mau Menyusu dan Tidak Rewel Saat Ditinggal Ibunya)
3. Cerutu
Cerutu memang lebih jarang dihisap daripada rokok, harganya juga lebih mahal.
Tapi, satu batang cerutu mengandung lebih banyak tembakau, nikotin, amonia, dan karbon monoksida dibandingkan dengan rokok biasa.
Ahli toksikologi Kanada menemukan bahwa perokok certu punya perubahan DNA 2,42 kali lebih tinggi daripada perokok biasa.
(Baca Juga:Bukan Beras Merah, Ternyata Beras Putih Justru Lebih Sehat Untuk Dikonsumsi, Loh!)
4. Rokok kretek (gulung sendiri)
Di Jawa, rokok ini diberi istilah "tingwe" alias "ngelinting dewe" / menggulung sendiri dalam bahasa Indonesia.
Tanpa filter dan hanya murni campuran tembakau dalam sebuah kertas, rokok jenis ini justru punya kandungan tembakau lebih banyak dari rokok pabrikan.
Tentu saja unsur-unsur zat aditif berbahaya seperti nikotin juga lebih tinggi.
(Baca Juga:Tak Disangka! Krokot yang Sering Dianggap Gulma ini Ternyata Ampuh Tanggulangi Stroke)
5. Rokok pipa
Rokok pipa biasanya tidak dihirup dalam-dalam, perokok hanya membiarkan asap memenuhi mulut, lalu menghembuskannya.
Dengan kualitas tembakau lebih tinggi dari rokok biasa,kandungan karsinogen dalam tembakau murni ini sangat berbahaya.
Meski hanya diserap tubuh dalam jumlah sedikit, lebih baik Anda menghindari rokok jenis ini.
(Baca Juga:Mengaku Ateis, Ini Jawaban Stephen Hawking saat Ditanya Soal Kematian)
6. Rokok elektrik
Disebut sebagai pengganti rokok biasa yang berbahaya, rokok ini banyak dinilai aman.
Perokok berat biasanya tetap memilih cairan yang mengandung nikotin dan tes urin perokok elektrik menunjukkan kandungan nitrosamin dan polimer yang berat.
Nikotin dalam rokok elektrik justru jenisnya Neurotoksin yang adiktif dan kuat.
(Baca Juga:Solusi Bagus! Perusahaan Jepang Ini Berikan Cuti Tambahan 6 Hari Bagi Karyawan yang Mau Berhenti Merokok)
7. Vape
Vape memang bisa dibilang yang kurang berbahaya karena vape menciptakan uap, bukan asap.
Tapi tetap saja, cairan vapor terbuat dari propilen glikol dan gliserol yang bila dipanaskan akan menguraikan zat beracun yang buruk bagi sistem saraf.
8. Hookah / Shisha
Hookah atau shisha diyakini paling tidak berbahaya karena semua zat aditif telah disaring oleh air.
Padahal, meski sudah melalui saringan air, asap hookah mengandung sejumlah besar racun, logam berat, dan karsinogen.
(Baca Juga:Fakta Gadis-gadis Penghibur Kim Jong Un dan Kegemarannya Belanja Pakaian Dalam Wanita Hingga Rp 41 Miliar)