Atau ketika bayi prematur meninggal dalam perjalanan karena ambulans tidak memiliki tangki oksigen dan tidak ada tempat tidur sehingga beberapa pasien berbaring di lantai dengan genangan darah mereka.
(Baca juga: Untuk Beli Tisu Toilet pun Warga Venezuela Harus Terbang ke New York)
Di Universitas Andes Hospital di kota pegunungan Medida lain lagi. Tidak ada cukup air untuk mencuci darah dari meja operasi.
Sehingga dokter yang bersiap untuk operasi hanya membersihkan tangan mereka dengan botol air seltzer.
Tidak heran, angka kematian meningkat setiap bulannya.
“Angka kematian di antara bayi di bawah satu bulan meningkat lebih dari seratus kali di rumah sakit umum yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan,” kata Dr. Christian Pino, seorang ahli bedah.
Sementara tingkat kematian di kalangan ibu baru meningkat hampir lima kali.
“Orang yang datang ke rumah sakit berharap sehat, tapi mereka malah meninggal,” terang Dr. Leandro Perez dari Rumah Sakit Luis Razetti.
Contoh lain, hanya dua dari sembilan ruang operasi yang berfungsi di Rumah Sakit Anak J. M. de los Rios.
“Ada orang yang sekarat karena kekurangan obat-obatan, anak-anak yang kekurangan gizi, dan orang sekarat tapi tidak petugas medis,” kata Dr. Tamilia Battaglini, seorang ahli bedah.
Dari sekian banyak rumah sakit yang dinilai buruk di Venezuela, Rumah Sakit Luis Razetti di Barcelona disebut sebagai rumah sakit terburuk di dunia.
Apalagi direktur rumah sakitnya, Aquiles Martines, ditangkap karena dituduh mencuri peralatan kesehatan yang dimaksudnya untuk rumah sakit tersebut. (Mentari Desiani Pramudita)
(Baca juga: Pria 113 Tahun, Seumur Hidup ke Rumah Sakit Hanya 2 Kali, Apa Rahasianya?)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR