Berdasarkan riset yang diterbitkan the Journal of Population Economics, profesi yang berkaitan dengan bidang militer memiliki efek mendalam pada pernikahan.
3. Angkatan Laut
Berdasarkan data Armed Forces Health Surveillance Branch, angkatan laut berisiko mengalami perceraian hingga 12,52 persen.
Baca Juga: Misteri Gerbang Neraka Romawi Kuno yang Terkenal Sangat Mematikan Akhirnya Terungkap
Baca Juga: Coba Periksa! Ini yang Warna Kotoran Telinga Ingin Katakan tentang Kesehatan Anda
Sementara itu, marinir menduduki persentase hingga 8,9 persen, angkatan darat mencapai 8,48 persen dan angkatan udara menduduki mencapai 14,6 persen.
Masalah kesehatan mental menambah ketegangan pada pernikahan.
Bahkan, para ahli melaporkan, faktor tersebut telah mengakibatkan 20 persen veteran Irak dan Afganistan melaporkan adanya gangguan stres dan depresi pasca trauma.
4. Militer non-aktif
Riset lain dari Military.com -laman tentang profesi militer - menemukan fakta, anggota militer non aktif pun mengalami masalah dalam pernikahan.
Ini bisa diakibatkan oleh pernikahan yang terlalu muda dan terlalu sering berpindah-pindah.
Namun, berdasarkan laporan CNN tahun 2015, tingkat perceraian tertinggi di Indonesia justru disebabkan oleh kekerasan terhadap perempuan.
Komisiones Komnas Perempuan Indonesia mengungkap data, total kekerasan terhadap perempuan selama 2014 mencapai 293.220 kasus.
Kasus terbanyak yang diproses di pengadilan agama adalah gugat cerai (kekerasan rumah tangga) sebanyak 240.828 kasus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com (27/2) oleh Ariska Puspita Anggraini dengan judul "Profesi Rawan Perceraian, Apa Saja?"
Baca Juga: 8 Trik dari Orang Cerdas Untuk Hadapi Orang yang Tidak Disukainya, Nomor 3 Sangat Penting!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR