Advertorial
Intisari-online.com - Masih teringat insiden penembakan yang terjadi di sebuah sekolah di Florida yang menewaskan 17 orang dengan pelakunya yang masih berusia 19 tahun?
Penembakan itu membuat setiap warga meninjau kembali undang-undang senjata di negara tersebut.
Sebuah video lama telah muncul kembali di media sosial dan menjadi viral.
Video tersebut menunjukkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang mengambil bagian dalam eksperimen sosial.
BACA JUGA:Bagaimana Sebuah Negara Kaya Raya Seperti Venezuela ‘Tiba-tiba’ Jatuh Menjadi Negara Miskin?
Video yang dibuat tahun 2014 ini oleh Real Sports dimainkan oleh Bryant Gumbel.
Ia mengendarai mobil dengan dikemudikan oleh ibunya mengunjungi berbagai toko untuk membeli bir, rokok, lotre, hingga majalah dewasa.
Tapi dia ditolak mentah-mentah oleh masing-masing pelayan toko karena anak laki-laki ini belum menginjak usia legal untuk memiliki barang-barang tersebut.
Namun ketika ia mengunjungi sebuah pusat penjualan senjata, ia sama sekali tak mengalami kesulitan untuk memboyong satu unit senjata di tangannya.
Siapa pun tanpa catatan kejahatan, keyakinan penganiayaan dalam rumah tangga atau beberapa pengecualian lainnya dapat masuk ke toko senjata.
Menunggu beberapa menit untuk melakukan pemeriksaan latar belakang, mereka sudah dapat keluar dengan senapan AR-15 di tangan serta magazin dan amunisinya.
Sementara, untuk pembelian pistol waktu tunggunya mencapai tiga hari.
Batas usia kepemilikan senjata juga berbeda, seseorang harus berusia diatas 21 tahun untuk membeli pistol, sedang AR-15 dapat dimiliki mereka yang berumur di atas 18 tahun.