Intisari-Online.com- Selama empat bulan dari tanggal 19 September 1870 sampai 28 Januari 1871, Tentara Prusia mengepung kota Paris.
Ini merupakan bagian dari Franco-Prussian War, yakni konflik antara kedua kekaisaran.
Kekaisaran Perancis dari Napoleon III melawan negara Jerman dari Konfederasi Jerman Utara yang dipimpin oleh Kerajaan Prusia.
Sebelum semua jalur pasokan terputus, Kementerian Pertanian Prancis dengan marah berusaha mengumpulkan makanan dan bahan bakar sebanyak mungkin.
Baca Juga: Bagaimana Sebuah Negara Kaya Raya Seperti Venezuela ‘Tiba-tiba’ Jatuh Menjadi Negara Miskin?
Baca Juga: Resimen Komando Brandenburg Nazi, Cikal Bakal Lahirnya Berbagai Pasukan Khusus Lain di Dunia
Mereka mengumpulkan persediaan makanan di taman publik Bois de Boulogne di pinggir kota Paris.
Tidak berhenti di situ, dalam waktu kurang dari sebulan mereka mulai membantai kuda-kuda.
Pada akhir pengepungan, sekitar 65.000 kuda terbunuh dan dimakan.
Dalam bulan berikutnya, pada 12 November 1870, anjing dan kucing yang dibantai mulai muncul untuk dijual di pasar.
Hal itu bersamaan dengan nampan yang penuh dengan tikus dan merpati yang mati.
Dalam suasana perang dan kekurangan bahan pangan, restoran pun segera membuat menu yang berbeda.
M. Deboos dari Boucherie Anglaise (Tukang Jagal Inggris) pun membeli sepasang gajah kebun binatang, bernama Castor dan Pollux.
Source | : | www.todayifoundout.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR