Advertorial
Intisari-Online.com – Seorang pria sedang menjelajahi beberapa gua di tepi pantai.
Di salah satu gua ia menemukan tas kanvas dengan beberapa bola tanah liat yang sudah mengeras.
Rasanya seperti seseorang yang menggulung-gulung tanah liat lalu menjemurnya di bawah sinar matahari.
Tidak banyak jumlahnya, tapi membuat pria itu tergelitik untuk mengeluarkan tasnya dari gua itu.
BACA JUGA:Pelajaran Berharga Dari Orang yang Menolong Ular, Banyak Orang Menyesal Karena Hal Ini
Saat berjalan-jalan di sepanjang pantai, sambil iseng, ia melempar bola tanah liat itu satu per satu ke laut sejauh ia bisa melemparnya.
Ia tidak memikirkannya sampai ia menjatuhkan salah satu bola tanah liat dan bola itu terbuka ketika mengenai sebuah batu.
Di dalamnya ada sebuah batu yang indah dan berharga.
Dengan semangat, pria itu mulai membongkar bola-bola tanah liat yang tersisa.
BACA JUGA:Intan Dan Arang Sebenarnya Bersaudara, Tapi Harganya Kok Bisa Beda?
Ternyata masing-masing berisi harta yang sama.
Ia menemukan permata berharga ratusan dolar di dua puluh bahkan lebih bola tanah liat yang tersisa.
Pria itu sudah lama berada di pantai. Sayangnya, ia telah melemparkan 50 atau 60 bola tanah liat dengan harta terpendam ke gelombang lautnya.
Alih-alih ratusan dolar dalam harta itu, ia bisa saja membawa pulang ribuan dolar, tapi ia hanya membuangnya begitu saja.
Kadang-kadang kita seperti pria itu. Kita melihat seseorang, mungkin juga diri kita sendiri, hanya melihat dari luarnya saja.
Tidak selalu indah atau berkilauan, jadi kita singkirkan. Kita melihat orang itu kurang penting bila dibandingkan dengan seseorang yang lebih cantik, gaya, terkenal, atau kaya.
Tapi kita belum meluangkan waktu untuk menemukan harta yang tersembunyi di dalam orang tersebut.
Ada harta di dalam diri kita masing-masing yang mungkin belum muncul ke permukaan.