Intisari-Online.com - Amerika Serikat kembali digegerkan oleh penembakan massal di sekolah. Kali ini terjadi di sebuah SMA di Florida dan menewaskan 17 orang.
Lantaran banyaknya kasus serupa, Presiden Donald Trump berencana mempersenjatai para guru.
Ia bilang, seorang staf pengajar yang dipersenjatai dengan pistol bisa mengakhiri serangan itu dengan sangat cepat.
Dengan emosional, Trump juga mendesak untuk memastikan kejadian serupa tidak pernah terjadi lagi.
“Jika guru mahir menggunakan senjata api, mereka bisa mengakhiri serangan dengan sangat cepat,” kata Trump kepada dalam sesi dengar dengan orangtua, murid, dan guru, di Gedung Putih, Rabu (21/2).
(Baca juga: Korbankan Nyawa saat Aksi Penembakan Massal, Remaja Ini Diminta Dimakamkan dengan Cara Militer)
Mengakui bahwa rencana tersebut kontroversial, Trump mengatakan, guru harus mengikuti pelatihan khusus.
Trump juga mendukung seruan untuk memperketat pemeriksaan latar belakang para pembeli senjata.
Sementara, korban selamat lainnya melobi para anggota parlemen Florida untuk memberlakukan ketentuan pengendalian pemilikan senjata.
“Kita akan sangat ketat dalam pemeriksaan latar belakang, dengan penekanan yang sangat kuat pada kesehatan mental orang,” ucapnya.
“Ini tidak akan lagi sekadar omongan seperti di masa lalu.”
Trump juga menyatakan mendukung sebuah proposal yang sejak lama diupayakan oleh National Rifle Association (NRA), sebuah kelompok lobi senjata yang kuat.
Menurut situs Armed Campuses, sejumlah negara bagian AS sudah mengizinkan pistol dibawa secara tersembunyi ke tempat kuliah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR