Intisari-Online.com- Sebuah gua Romawi kuno diyakini sebagai gerbang yang sangat mematikan dan menuntun ke neraka.
Semua hewan yang mendekati tempat itu akan binasa dengan sendirinya tanpa alasan yang jelas.
Namun, para ilmuwan sekarang nampaknya dapat mengetahui penyebab kematian korban-korban itu.
Gua/ gerbang itu pertama ditemukan kembali oleh para arkeolog dari Universitas Salento, Italia.
Tempat itu terletak di sebuah kota bernama Hierapolis di Frigia kuno, sekarang Turki.
Gerbang yang disebut Pluto itu difungsikan sebagai tempat pengorbanan, binatang akan dilempar dalam keadaan hidup untuk dewa dan dikeluarkan dalam keadaan mati.
Saat pendeta menuntun hewan (sapi jantan) ke arena, para penonton dapat melihat dari kejauhan asap kematian mengepul keluar dari gerbang.
"Tempat ini penuh dengan uap lebat, binatang yang masuk ke sana akan menemui kematian seketika," tulis sejarawan Yunani Strabo (64 SM) sebagaimana dilansir Science Alert.
Fenomena inilah yang mengingatkan tim arkeologi ke lokasi gua.
Burung yang terbang terlalu dekat dengan pintu masuk gua akan tercekik dan jatuh mati.
Menurut ahli volkanologi Hardy Pfanz dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman, hal itu disebabkan oleh aktivitas seismik di bawah tanah.
Tingkat gas karbon dioksida di kawasan mematikan itu lebih kental mencapai 86-91 persen.
Baca Juga:Operasi Gagak, Agresi Militer Belanda di Yogyakarta yang Gagal Membunuh Bung Karno
Sementara pengorbanan hewan hanya boleh dilakukan oleh seorang pendeta yang menahan napas untuk bertahan hidup.
Di dalam gua juga ditemukan sisa-sisa kuil, kolam renang, dan serangkaian prasasti yang didedikasikan untuk para dewa.