Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang pria penderita penyakit fibrosis kistik menjalani olah raga dan penampilannya berubah menjadi Thor.
Ben Mudge (27), telah mematahkan vonis dokter dengan melawan kondisi cacat paru-parunya sejak lahir.
Fungsi paru-paru Mudge merosot jatuh saat dia berusia 18 tahun, dokter mengatakan bahwa Mudge harus menyeseuaikan diri.
Lebih jauh, dokter juga mengatakan bahwa dia tidak akan pernah sembuh total.
Baca Juga:Demi Dukung Palestina, Pemuda Ini Nekat Retas Email Pejabat Tinggi CIA
Baca Juga:Luar Biasa, Dengan Pelukan dan Ciuman Gadis Ini Gagalkan Aksi Bunuh Diri Pemuda Tak Dikenalnya
Paru-paru Mudge mengalami infeksi dan kekuatannya menurun menjadi 66 persen.
Fibrosis kistik adalah kelainan genetik (bawaan) yang menyerang paru-paru, pankreas, hati, ginjal, dan usus.
Penderitanya biasa mengalami kesulitan bernafas dan sering batuk lendir akibat infeksi paru-paru.
"Itu menakutkan, saya tidak pernah bermasalah dengan pernapasan sebelumnya," katanya sebagaimana dilansir Independent (2/2/2018).
Mudge merasakan seperti ada yang meremas bagian bawah paru-parunya hingga kehilangan napas.
Melawan keterbatasan itu, Mudge bertekad memperbaiki kesehatannya, dan ternyata penampilannya pun berubah.
Bukanlah hal gampang, olahraga dilakukannya semua terasa menyakitkan di awal.
Namun, Mudge tetap bertahan dan bertahap bertransformasi.
Baca Juga:BPOM Nyatakan Albothyl Tidak Disarankan untuk Obat Sariawan, Inilah Alasannya
Semakin bertambahnya usia, penderita fibrosis kistik seharusnya menjadi semakin parah.
Tapi tidak bagi Mudge, dia bahkan berhasil meningkatkan fungsi paru-parunya hingga 95 persen dan dapat bernapas dengan segar.
Mudge berolahraga lima atau enam kali seminggu selama 50-60 menit per hari.
Dia juga harus mengkonsumsi enzim pencernaan setiap kali makan, serta nebulizer sehari sekali untuk menjaga paru-paru tetap bersih dan sehat.
Satu hal dia lakukan sekarang adalah untuk menginspirasi penderita fibrosis kistik lainnya untuk tidak menyerah dan menjaga kesehatan.
Mudge bahkan membuat para penderita (dari kecil hingga dewasa) menjadi bangga dan tidak membenci keadaan atau diri sendiri.