Advertorial

Selain Ganja dan Sabu, Fachri Albar juga Terciduk karena Konsumsi Dumolid, Obat yang Bisa Bikin Otak Tulalit

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com - Aktor peran Fachri Albar, putra dari Ahmad Albar, kembali diamankan polisi karena kedapatan memiliki narkoba.

Ada tiga jenis narkoba yang kemudian dijadikan barang bukti oleh polisi, yaitu satu paket dumolid, ganja, dan sabu.

Dari ketiga jenis narkoba tersebut, dumolid termasuk yang paling tak dikenal.

Lalu, apa sebenarnya dumolid? Benarkah obat ini dapat membuat otak tulalit?

(Baca juga: Anak Anda Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat? Jangan Khawatir! Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik)

Kandungan utama dumolid adalah nitrazepam. Ini jenis obat benzodiazepin yang bersifat psikoaktif.

Inti struktur kimianya adalah perpaduan dari cincin benzena dan cincin diazepine.

Obat ini sering digunakan untuk pengobatan insomnia sedang hingga parah.

Obat ini bekerja dengan mempengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi dan juga merilekskan otot-otot.

Yang perlu menjadi perhatian adalah dumolidini sangat populer di kalangan anak remaja.

Sebagai obat penenang, dumolid digunakan untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia.

Juga diresepkan pada mereka yang mempunyai riwayat depresi guna membuat mereka lebih mudah istirahat dan tidak terlalu lama terjaga.

Sayangnya, banyak anak remaja yang tidak punya riwayat masalah kesehatan tersebut beralih menggunakannya untuk menjadi lebih percaya diri.

(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)

Tapi seperti pengalaman seorang ibu di Jakarta, yang diperoleh bukannya rasa PD, tapi malah tulalit.

Ia sudah tiga kali memergoki anak remajanya menggunakan pilDumolid.

Sang ibu menceritakan bagaimana anaknya bisamengonsumsi piltersebut dalam jumlah banyak bahkan bisa 10 atau satusetrip dalam sehari.

"Anak saya biasa mengonsumsinya dengan kopi atau soda. Bayangkan betapa bahayanya obat dicampur dengan minuman seperti itu, apa lambungnya tidak akan meledak?", terangnya.

Sang ibu juga mengatakan bahwa anak remajanya jadi lebih sering lupa dan menjadi lebih kurang teliti saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Kalau lagi bicara cepat tapi terbata-bata seolah lidahnya tertahan saat ngomong. Terus cepat lupa dan lebih sering marah-marah," tuturnya.

Sang ibu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus lebih waspada akan penyebaran pil-pil ini di Tanah Air lantaran penjualannya sudah mulai bebas dan bahkan tersedia di apotek-apotek.

Karyawan apotek pun sering menerima resep dokter yang mencurigakan dengan tebusan salah satunya dumolid ini.

Seperti yang ditulis Dewa Kurniawati, petugas di salah satu apotek di Tangerang, ia mencermati resep dokter yang diajukan oleh seorang anak muda. Akhirnya ia berbohong ketika mencurigai resep dokter yang "aneh". Ia selalu bilang obat yang diresepkan itu tidak ada.

Konsumen tersebut sempat marah dan akan masuk ke ruang obat apotek tersebut.

Buat orangtua,harap berhati-hati ya. (Agus Surono)

(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)

Artikel Terkait