Advertorial

Keji, Sebuah Situs di Mesir Secara Khusus Digunakan untuk Menjual Anak-anak

Ade Sulaeman

Editor

‘Kami menawarkan anak-anak dari segala umur untuk dijual kepada mereka yang tertarik untuk mengadopsi atau membeli,’ tulis pernyataan dalam laman situs tersebut.
‘Kami menawarkan anak-anak dari segala umur untuk dijual kepada mereka yang tertarik untuk mengadopsi atau membeli,’ tulis pernyataan dalam laman situs tersebut.

Intisari-Online.com - Sebuah laman situs memicu kekhawatiran masyarakat Mesir karena konten dalam situs tersebut yang menawarkan anak-anak unjuk dijual.

"Kami menawarkan anak-anak dari segala umur untuk dijual kepada mereka yang tertarik untuk mengadopsi atau membeli," tulis pernyataan dalam laman situs tersebut.

Melansir dari Al-Arabiya, situs tersebut menawarkan anak-anak mulai dari baru lahir, bayi, hingga anak balita yang orangtuanya tidak diketahui.

Dalam situs itu, anak-anak ditawarkan dalam berbagai rentang harga berdasarkan jenis kelamin, warna kulit, kondisi kesehatan, warna mata dan rambut, hingga berbagai karakteristik fisik lainnya.

(Baca juga: (Foto) Kreatif Tapi Jangan Ditiru! Pasangan Ini Sembunyikan Rumah di Balik 'Pintu Garasi' Demi Hindari Pajak)

Laman situs itu terungkap setelah seorang pakar komputer, Ramy el-Gebali membuat sebuah halaman Facebook untuk membantu mencari anak-anak yang hilang.

Dia membuat halaman Facebook yang kini telah diikuti 1,2 juta pengguna itu untuk membantu orangtua dan keluarga yang kehilangan anak mereka.

Orangtua yang mencari anaknya dapat mengunggah foto mereka bersama anak mereka di laman tersebut disertai nomor yang bisa dihubungi, dengan harapan akan ada seseorang yang melihat penah anak mereka dan memberikan informasi.

Dari situ, salah seorang pengguna Facebook yang tinggal di kota Al-Shorouk, arah timur laut Kairo, menyampaikan informasi tentang adanya sebuah apartemen yang dicurigai sebagai lokasi penampungan anak-anak.

Tempat tersebut telah digerebek polisi dan terungkap sebagai tempat transaksi penjualan anak-anak.

Dari kejadian itu, Gebali semakin penasaran tentang bagaimana anak-anak yang dijual itu menemukan pembelinya.

Setelah melakukan penyelidikan, Gebali menemukan sebuah laman situs tempat para anak-anak itu ditawarkan.

Dia mengatakan pemilik situs adalah warga Arab yang tinggal di Belanda.

Setelah mengetahui proses penjualan anak-anak itu, Gebali melapor kepada polisi dan juga Departemen Perdagangan Manusia di kantor Kejaksaan Mesir.

Pihak berwenang kini tengah mengambil tindakan akan kasus ini.

Pada kasus terpisah, otoritas Mesit juga tengah menyelidiki kasus perdagangan anak yang melibatkan orang-orang dari industri pertelevisian.

Polisi menduga seorang pembawa acara dan produser program acara televisi telah mendorong terjadinya aksi penculikan dua anak untuk persiapan sebuah episode dalam program tersebut. (Agni Vidya Perdana)

(Baca juga: Yang Konyol-Konyol di Perang Dunia II: Nazi Gelar Pesawat Palsu dari Kayu dan Sekutu Mengebomnya Dengan Bom Kayu)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Situs Penjualan Anak-anak di Mesir Picu Kekhawatiran Warga

Artikel Terkait