Advertorial

10 Mitos Pria yang Terlanjur Dipercaya, Salah Satunya Korelasi Ukuran Telapak Kaki dan Organ Intim

Yoyok Prima Maulana

Editor

Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat soal kesehatan pria. Jangan terlalu khawatir, hanya lebih baik dicari saja fakta-fakta ilmiah yang bisa membantah mitos tersebut.
Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat soal kesehatan pria. Jangan terlalu khawatir, hanya lebih baik dicari saja fakta-fakta ilmiah yang bisa membantah mitos tersebut.

Intisari-online.com - Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat soal kesehatan pria.

Jangan terlalu khawatir, hanya lebih baik dicari saja fakta-fakta ilmiah yang bisa membantah mitos tersebut.

Sehingga mitos itu tidak mempengaruhi pikiran kita.

Beberapa mitos yang beredar soal kesehatan pria seperti berikut ini.

BACA JUGA:Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia

1. Jika bercukur setiap hari, jenggot akan tumbuh tebal dan kasar.

Fakta: Sering mencukur jenggot tidak membuatnya lebih tebal. Ukuran dan bentuk folikel rambut menentukan ketebalan dan tekstur rambut jenggot.

Jadi ketebalan, kekasaran, ketipisan, atau kehalusan jenggot tidak tergantung pada kebiasaan mencukur.

2. Pria dengan ukuran sepatu besar memiliki Mr P lebih panjang

Fakta: Dua urolog dari Rumah Sakit St. Mary di London melakukan penelitan pada 104 pria dan tidak menemukan relevansi antara ukuran sepatu dengan ukuran penis.

3. Memakai topi atau menggunakan pengering rambut menyebabkan kebotakan

Fakta: Tampaknya tidak ada bukti yang menunjukkan kebotakan karena alasan tersebut.

Pola rambut laki-laki rontok melibatkan penurunan ukuran folikel rambut, yang pada gilirannya, menghasilkan rambut lebih halus dan lebih pendek dan akhirnya kebotakan.

BACA JUGA:(Foto) Berani Lihat? Taman Neraka Ini Menawarkan Beragam Siksa 'Akhirat' Kepada Pengunjung

4. Pria yang memakai celana dalam memiliki sperma lebih rendah

Fakta: Meskipun jumlah sperma rendah ada hubungannya dengan suhu tinggi berkepanjangan, tetapi tidak dapat secara pasti mengasosiasikan jumlah sperma dengan penggunaan celana dalam.

5. Pria tidak perlu khawatir tentang osteoporosis

Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause, pria juga rentan terhadap masalah ketika kerangka tulang melemah dan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang.

Peningkatan risiko pria terkena osteoporosis meliputi usia, kadar testosteron rendah, penyalahgunaan alkohol, merokok, penyakit pencernaan, penggunaan obat steroid, dan imobilisasi.

6. Pria tidak memiliki siklus kesuburan

Fakta: Meskipun para ahli tidak benar-benar percaya bahwa suatu hari atau suatu musim ada hubungannya dengan siklus kesuburan pria, tetapi dalam beberapa kasus diyakini bahwa pria biasanya memiliki jumlah sperma lebih tinggi di pagi hari dan selama musim dingin.

7. Mitos: Masturbasi menghasilkan orgasme terkuat

Fakta: Yah, ini bisa menjadi mitos atau kenyataan bagi seseorang. Ini lebih bersifat individual – beberapa merasa lebih puas ketika mencapai orgasme dengan masturbasi daripada dengan hubungan seksual.

Sebaliknya bagi orang lain. Jadi ini tidak bisa dibilang mitos atau fakta.

BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

8. Tiram meningkatkan libido

Fakta: Sebuah penelitian menyatakan bahwa tiram dan beberapa makanan laut lainnya meningkatkan dorongan seks pada pria.

Namun, Food and Drug Administration menolak untuk mempercayai hal ini, karena tidak ada penelitian lain yang membuktikan hal yang sama.

Jadi, meskipun hasil penelitian, namun ilmu pengetahuan belum mendukungnya sehingga hal ini masih dalam wilayah mitos dan tidak benar-benar fakta.

9. Mitos: Disfungsi ereksi adalah hal yang ada di kepala kita

Fakta: Meskipun sebagian besar mengira bahwa disfungsi ereksi hanya ada dipikiran saja, tapi itu tidak benar dalam semua kasus.

Pria yang telah melewati usia 40 tahun menghadapi masalah ini. Namun banyak pria yang lebih muda juga menghadapi masalah yang sama.

Hal ini tidak bisa dianggap enteng karena bisa menjadi indikator masalah jantung. Segeralah berkonsultasi dengan dokter.

10. Kelebihan berat badan mempengaruhi sperma

Fakta: Seperti diketahui bahwa obesitas menurunkan jumlah sperma. Ini bukan fakta yang lengkap. Kurus pun mempengaruhi jumlah sperma.

Apakah kurus atau kegemukan, kedua kondisi ini terkait dengan kekurangan gizi dan ketidakseimbangan hormon yang dapat menurunkan jumlah sperma pada pria.

BACA JUGA:(Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi

Artikel Terkait