Advertorial
Intisari-Online.com - Selasa malam (6/2/2018), Fadli Zon mengeluarkan kultwit berisi pandangan dirinya selaku kader Partai Gerindra terhadap kinerja pemerintah selama ini.
Salah satu cuitan Fadli menyebut bahwa keberhasilan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti tidak dapat diukur dengan jumlah kapal yang berhasil ditenggelamkan.
“13) Di tempat lain, kita membangga-banggakan jumlah kapal nelayan asing yang berhasil ditenggelamkan, serta klaim populasi ikan yang meningkat, seolah itu adalah ukuran keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan. @Gerindra,” cuit Fadli.
Berselang satu hari kemudian (7/2/2018), cuitan Fadli tersebut ternyata direspons langsung oleh Menteri Susi.
(Baca juga: (Video) Demi Selamatkan Suaminya, Ibu Ini Tembaki Penjahat di Depan Rumah Mereka)
Beliau balik bertanya tentang ukuran keberhasilan yang sudah dilakukan Fadli.
“Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan,” tulis Susi.
Belakangan Fadli Zon menanggapi cuitan Menteri Susi tersebut saat ditanya wartawan.
“Susi baper (bawa perasaan) saja kali, ya. Yang saya sampaikan relatif lunak. Tentu ulang tahun Gerindra dan evaluasi terhadap pemerintah, termasuk soal nasib nelayan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
“Yang ada penenggelaman yang membuat laut rusak. Kapal itu dibom masuk ke laut dan merusak. Saya pernah mengatakan, seharusnya kapal diambil dan diserahkan kepada nelayan,” papar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Fadli kemudian mengundang Menteri Susi dalam peluncuran bukunya yang berjudul “Berpihak pada Rakyat”.
Buku tersebut diklaim Fadli berisi tentang ‘kinerjanya’ di DPR selama tiga tahun terakhir.
(Baca juga: (Foto) Dramatis! Ibu Ini Melahirkan di Koridor Rumah Sakit)
Namun Menteri Susi urung hadir.
Masih rendah
Lalu, seperti apa sebenarnya kinerja Fadli Zon selama menjadi anggota DPR.
Sampai saat ini belum ada data spesifik mengenai hal tersebut.
Namun, lain halnya jika kita melihat kinerja DPR secara umum, khususnya selama 2017.
Menurut Wakil Ketua Badan Legislatif Arif Wibowo, kinerja DPR selam 2017 masih sangat rendah.
Penilaian Arif tersebut merujuk pada data hanya 4 rancangan undang-undang (RUU) yang berhasil diselesaikan DPR.
Padahal, target mereka adalah 49 RUU dalam Program Legislasi Nasional ( Prolegnas) Prioritas 2017.
Dengan kata lain, DPR hanya mampu menyelesaikan kurang dari 10% dari target yang harus dicapai.
Benar-benar miris!
(Baca juga: Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu)