Advertorial

Dianggap Benda Biasa, Siapa Sangka Dulu Sabun Merupakan Barang Mewah, Bahkan Pajaknya Sangat Tinggi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Pada jaman dahulu, sabun merupakan sebuah barang mewah, bahkan pajaknya tergolong sangat tinggi, simak sejarah sabun.
Pada jaman dahulu, sabun merupakan sebuah barang mewah, bahkan pajaknya tergolong sangat tinggi, simak sejarah sabun.

Indonesia-Online.com- Sabun mandi yang kita gunakan sehari-hari memang mudah di dapat di toko mana pun. Namun pada zaman dahulu perlu perjuangan untuk mendapat sabun.

Pada tahun 6000 SM, para pelaut Funisia (sekarang menjadi Libanon, Suriah, Israel) mulai mengenal cikal bakal sabun.

Mereka merebus lemak kambing dengan air dan abu hingga menjadi semacam salep.

Kemudian pada abad ke-16, sabun sudah mulai umum dipakai oleh orang kaya.

(Baca juga:Kubilai Khan, Pemersatu Kekaisaran Mongol yang Sepak Terjangnya Tersandung di Tanah Jawa)

(Baca uga:Hati-hati! Jangan Sembarangan Gunakan 7 Isyarat Ini di Negara Lain Jika Tak Ingin Berkelahi atau Bahkan Dideportasi)

Hal ini karena hanya mereka yang mampu membelinya dan lebih memiliki kesadaran akan kebersihan.

Baru kemudian menyusul para petani yang mulai mengenal sabun dan memproduksi sabun salep sendiri.

Hal ini dilakukan oleh keluarga Ingals di Amerika yang kemudian membentuk sabun menjadi padat dan dicampur wewangian.

Sekitar pada 1830-an, barulah ada sabun yang dibentuk kotak yang dibungkus satu persatu.

Namun setiap kotak sabun memiliki berat 0,5 kg.

Lima belas tahun kemudian barulah muncul sabun bubuk, namun bukan deterjen.

Sebelum dianggap benda penting untuk kebersihan dan kesehatan, sabun dianggap barang mewah. Sehinggasabun dikenakan pajak tinggi di Inggris sejak 1712.

Hampir satu setengah abad kemudian, tepatnyatahun 1853, Perdana Menteri Gladstone didesak rakyat agar menghapuskan pajak sabun.

Hal itu demi menjaga kesehatan dan akhirnya dia menuruti tuntutan itu.

Industri sabun pun semakin tumbuh di mana-mana dan bentuknya terus bertransformasi.

Kini, sabun menjadi lembutdan harum dengan bermacam-macam bentuk.

(Baca juga:Menyeramkan! Beginilah Penjara Phu Quoc Vietnam yang Tidak Manusiawi)

(Pernah dimuat diMajalahIntisari(seri bacaan anak) edisi Juli 2002)

Artikel Terkait