Perjuangan Herlina selama mengikuti aksi penyusupan bersama pasukan gerilya hingga tiba di daratan Irian Barat berpengaruh pada kesehatan fisiknya.
Antara lain karena dia kekurangan gizi kemudian diterbangkan ke Jakarta untuk kemudian beristirahat di kota kelahirannya, Malang.
Pada 22 Desember 1962, Herlina ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai Srikandi Trikora dan dianugerahi sabuk emas seberat 500 gram, Pending Emas.
Nama “Srikandi” merupakan nama prajurit wanita dalam dunia pewayangan dan dikenal mahir memanah.
Herlina meninggal di usia tua karena sakit pada 17 Januari 2017 dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
(Baca juga: Menyeramkan! Beginilah Penjara Phu Quoc Vietnam yang Tidak Manusiawi)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR