Advertorial

Reinhard Gehlen, Tokoh Intelijen Nazi yang Sukses Bergabung dengan CIA yang Awalnya adalah Musuh Besarnya

Moh Habib Asyhad

Editor

Secara sadar ia memilih menyerah pada AS daripada Uni Soviet. Gehlen paham, dalam demokrasi AS, ia masih punya kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Secara sadar ia memilih menyerah pada AS daripada Uni Soviet. Gehlen paham, dalam demokrasi AS, ia masih punya kesempatan untuk menyelamatkan diri.

Intisari-Online.com -Reinhard Gehlen, pimpinan intelijen Nazi khususnya untuk melawan Uni Soviet benar-benar memanfaatkan Operasi Paperkrip.

Operasi Paperklip adalah operasi rahasia militer AS untuk menyita program rahasia militer Nazi termasuk menangkap para ahlinya hidup-hidup.

Dengan cerdik Gehlen memasuki celah pemikiran elite intelijen AS untuk membuat diri dan kelompoknya tetap eksis.

Yang lebih penting, ideologi Nazi tetap bisa dihidupkan walaupun terpinggirkan dalam pertarungan ideologi antara demokrasi (AS) melawan komunis (Uni Soviet)

Gehlen bagi AS dan Uni Soviet (Rusia) termasuk kategori orang yang sangat berbahaya.

Namun faktanya Gehlen secara terhormat justru diterima oleh musuh besarnya itu.

(Baca juga:Betapa Sedihnya Hati Maimunah ketika Kojek si Buaya Rawa yang 21 Tahun Hidup Bersamanya Diambil Balai Konservasi)

Pada 24 Agustus 1945, menggunakan seragam jenderal AS, pria yang wajah tirusnya digambarkan seperti burung gereja itu terlihat menuruni sebuah pesawat Angkatan Darat milik AS di Bandara Nasional Washington.

Ia kemudian bergegas ke sebuah van tanpa jendela yang langsung melaju membawanya ke Fort Hunt di luar ibukota.

Di sana ia bermalam dan dilayani layaknya tamu agung.

Pagi harinya, dengan setelan jas abu-abu gelap, ia telah ditunggu petinggi intelijen AS untuk merundingkan kesepakatan rahasia.

Bagaimana Gehlen bisa sampai diterima dengan takzim oleh AS?

Sebagai intelijen, Genhlen sepenuhnya sadar bahwa perang kemungkinan akan dimenangkan oleh pihak Sekutu.

Maka ketika tanda-tanda kekalahan tampak, ia juga bergegas.

(Baca juga:Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu)

Semua berkas-berkas penting disimpan dalam tong kedap air dan kemudian disembunyikan di sebuah tempat bernama Misery Meadow di Pegunungan Alpen.

Seragam Wehrmacht-nya bersama bordir elang dan swatika Nazi juga dikuburkan.

Lalu hanya menggunakan mantel, ia menyerahkan diri pada Korps Kontra Intelijen AD AS di Bavaria pada 22 Mei 1945.

Secara sadar ia memilih menyerah pada AS daripada Uni Soviet.

Gehlen paham, dalam demokrasi AS, ia masih punya kesempatan untuk menyelamatkan diri.

Namun jika berhadapan dengan komunisme Soviet, ia mungkin akan langsung dieksekusi.

Pasukan Soviet yang kemudian menerobos markas besar Gehlen di Zossen hanya menemukan lemari file yang sudah kosong.

Gehlen menyerahkan diri pada AS tidak tanpa siasat. Sebagai sesama antikomunis, ia punya kelebihan daripada intelijen AS.

(Baca juga:Cara Kita Membawa Tas Ternyata Mengungkapkan Kepribadian Lho, Yuk Cari Tahu Artinya!)

Gehlen dan jaringannya mempunyai data dan informasi lengkap mengenai Soviet.

AS yang paranoid pada saat Perang Dingin sangat membutuhkan data intelijen itu.

Itulah sebabnya tokoh intelijen sekaliber Allen Dulles, pimpinan CIA sampai mengatakan, “Yang paling penting, ia (Gehlen) ada di pihak kita!”

CIA pun menghapus file kejahatan perang Gehlen dan rekan-rekannya yang mempunyai posisi penting dalam jaringan

Tidak hanya itu saja, CIA juga mengucurkan dana 200 juta dollar untuk membiayai oeganisasi intelijen di bawah Gehlen atau sering disebut “Org”saja.

Pada awalnya hanya 350 agen eks Nazi yang direkrut. Namun kemudian berkembang hingga angka 4.000 agen.

Jadi, alih-alih mendapat pengadilan sebagai penjahat perang di Nuremberg, para intelijen Nazi ini justru mampuhidup makmur dan bekerja seperti semula.

Pada tahun 1955, Org dipindah ke Jerman Barat. Namun kerjasama bersama CIA justru bertambah erat.

(Baca juga:Waspada! 6 Tanda Ini Bisa Menunjukkan Anak Anda Akan Menjadi Psikopat Saat Dewasa Nanti)

Org dicurigai berada di balik pelatihan rahasia para agen AS di Atsugi, Jepang.

Para egen ini rencananya akan dikerahkan ke Soviet. Salah satunya yang kemudian tertangkap adalah pilot pesawat pengintai U-2, Fancis Gary Power yang pesawatnya jatuh tertembak.

Org juga terlihat dalam penggulingan PM Mossadeg di iran untuk kemudian digantikan oleh monarki di bawah Shah Iran.

Puncaknya, Org dituduh bersekongkol dengan banyak pimpinan intelijen AS dalam operasi pembunuhan Presiden John F Kennedy pada November 1963.

Artikel Terkait